bazzoka.22 |
hanya satu tas ransel saja. Cukup sudah,aku ingin segera meninggalkan kota ini. Aku
muak dengan kejadian semalam, dan dalam hati sendiri aku berjanji tak akan lagi
menginjakkan kaki di kota ini lagi, setidaknya sampai waktu yang tidak ditentukan.
Tepat kereta api Taksaka yang akan aku naiki berhenti di jalur 2.
Segera saja tanpa berlama-lama aku meuju ke gerbong sesuai yang tertulis di tiketku,
gerbong 4 nomor kursi 2D. Gotcha!ini yang aku suka, kursi di dekat jendela, yang
membuatku leluasa menikmati pemandangan. Sekitar setengah jam berlalu, dan seperti
biasa, di saat tingkat stress naik drastis biasanya pelarianku adalah rokok. Segera
saja aku menuju bordes (tempat di dekat sambungan gerbong) karena memang di dalam
gerbong eksekutif dilarang keras untuk merokok. Dengan mengambil posisi duduk setengah
jongkok, tepat di depan pintu WC segera saja kunikmati LA merahku. Aneh memang, ada
orang yang lebih suka duduk di depan WC, tapi entah aku sendiri nyaman berada di sana,
mungkin sekaligus mengamati orang-orang (baca lelaki) yang akan menggunakan WC itu,
sukur-sukur dapet yang good looking. Ups..
membuatku leluasa menikmati pemandangan. Sekitar setengah jam berlalu, dan seperti
biasa, di saat tingkat stress naik drastis biasanya pelarianku adalah rokok. Segera
saja aku menuju bordes (tempat di dekat sambungan gerbong) karena memang di dalam
gerbong eksekutif dilarang keras untuk merokok. Dengan mengambil posisi duduk setengah
jongkok, tepat di depan pintu WC segera saja kunikmati LA merahku. Aneh memang, ada
orang yang lebih suka duduk di depan WC, tapi entah aku sendiri nyaman berada di sana,
mungkin sekaligus mengamati orang-orang (baca lelaki) yang akan menggunakan WC itu,
sukur-sukur dapet yang good looking. Ups..
Baru setengah hisapan, datang seorang PKD (Petugas Keamanan Daop) dengan seragam
kebesarannya di sampingku. Aku sendiri tak terlalu memperhatikannya, karena aku lebih
asyik menghisap rokok & memainkan HPku.
"Ngapain di sini?mau ngambing (kambing = sebutan untuk orang yang naik kereta tanpa
tiket)?", dengan suara yang sama sekali tak bisa dibilang ramah ia bertanya.
"Merokok!" jawabku singkat tak kalah ketus.
Aku bisa ramah ke orang lain, asalkan ia bisa memposisikan aku sebagaimana manusia.
"Mana tiketnya kalau emang kamu gak ngambing?!",
"Ada, memang kenapa?toh anda juga bukan KP (Kondektur Pemimpin)!"
Jujur aku mulai muak dengan sikapnya yang seenaknya, atas dasar itulah aku mulai tak
peduli dengan tingkah polahnya. Toh aku juga punya saudara yang bahkan jabatannya di
PT. KA jauh di atas dia yang sok.
"Tapi saya di sini menjaga ketertiban & keamanan di atas KA, dan kalau ada orang tanpa
tiket itu tanggung jawab saya untuk menanganinya!".
Ok, dia mulai main keras, aku juga bisa!! "Apakah ini cara anda untuk membuat tidak
nyaman penumpang?? Saya punya tiket dan akan saya tunjukkan yang pasti kepada KP! Dan
nanti kita lihat kalau KP sudah datang apakah saya benar-benar memiliki tiket atau
tidak! Asal anda tau, saya bisa laporkan anda kepada pak "A" Kepala Stasiun atas sikap
anda yang kurang bisa menghargai penumpang!".
Njing, mati kau busuk. Mulai aku keluarkan "orang-orang sakti" yang memang betul-betul
aku kenal baik. Kulihat dari sorot muka & matanya tak lagi segarang tadi, bahkan ia
cenderung memelankan suaranya, "Memang anda siapanya beliau?".
"Hanya sekedar kenal, dan kebetulan oom saya adalah Wasi Sarana di Daop. Ada
masalah?".
"Oh tidak, maaf kalau saya kasar tadi, mungkin karena tuntutan pekerjaan, yang membuat
saya tidak bisa santai.
"Ooo...." kujawab pelan tanpa sekalipun aku melihat wajahnya. Maaf aku terlalu muak
atas perlakuan tadi.
Hingga beberapa lama ia tak juga pergi dari tempatnya. Dan akhirnya akupun mulai
sedikit mencuri pandang, sekedar untuk melihat proporsi tubuhnya. Hmm,tinggi sekitar
167 cm dengan kulit coklat. Dan ahaaa!!!satu hal yang bisa membuat muakku hilang
adalah perutnya. Aku tidak terlalu suka laki-laki kurus ataupun berotot. Yang aku suka
adalah perut yang sedikit berisi, tidak gemuk tapi juga tidak kurus. Sesekali dia
menoleh untuk mengamati jendela di pintu sisi sebelahku, dan segera saja aku
konsentrasi untuk melihat HPku lagi. HPyang berisi foto telanjang bf-ku (tepatnya
mantan bf beberapa jam yang lalu).
Tanpa kusangka-sangka,tiba-tiba saja PKD songong itu berkata pelan "ooooo,suka buka
gambar kayak gitu ya?"
Anjing!!!WTF,shit!!!aku salah tingkah tingkat dewa!!! Karena memang aku tidak siap
sama sekali dengan perkataannya, dan sekarang aku terpojok! Di antara kagetku
tiba-tiba saja terlintas pikiran yang aku takutkan. Dia tahu rahasiaku dan dia bisa
mengatakannya kepada orang-orang yang aku kenal di sekitar stasiun. Mati aku!!!lengkap
sudah penderitaan yang aku alami sejak tadi malam.
Segera saja aku menguasai kekagetanku dan kujawab datar, "Bukan urusan anda kan, toh
kita juga gak kenal..".
"Oke kalau begitu kita sekarang kenalan!", ia memulai segalanya dengan bonus senyuman
yang aku tahu pasti, memiliki arti tersembunyi. Dengan sedikit ragu aku menerima
uluran tangannya, dan akhirnya aku tau, namanya adalah "H". Akhirnya obrolan kita
mulai mencair, dengan sedikit basa basi tidak penting sama sekali. Sampai akhirnya
datang KP yang mengharuskannya ikut berkeliling untuk memeriksa tiket penumpang yang
lainnya.
"Nanti aku LD (lepas dinas), kalau mau tunggu aku di pintu keluar peron selatan.
Mampir ya ke kostku...",
"Ok,Insya Allah". Dengan masih membawa keragu-raguan aku hanya menjawab sekedarnya
saja. Tapiii, ahh boleh juga dicoba! Toh aku juga sedang sendiri, tak ada salahnya aku
melepaskan beban pikiran. Kalaupun tak harus berujung ML, toh aku bisa menjadikannya
teman!!
Pukul 5 kereta yang aku tumpangi sampai. Segera aku mencari kursi di peron selatan
dekat pintu keluar, kalaupun ia tidak benar-benar datang,ya sudahlah, aku akan pulang.
"hei,udah lama?", tanpa memperdulikanku ia segera duduk disampingku.
"Lho kan turunnya barengan, ya kamu tau lah sudah lama atau belum?"
"hahaha,maaf maaf tadi aku ada sedikit urusan di kantor. Yuk sekarang aja, udah pengen
pulang nih. Kamu bawa motor?".
"Bawa, ada di parkir inap.."
"oke ditinggal aja dulu, kamu bonceng aku.."
"ya..."
Tanpa berlama-lama akhirnya aku sampai di kost dia yang memang dekat sekali dengan
stasiun. Dia mempersilahkanku masuk, segera saja aku minta ijin merebahkan diri di
kasurnya. Aku memang tidak tidur sejak semalam yang membuat aku merasa sangat lelah.
"Silahkan, tapi maaf ruangannya seadanya.."
Entah berapa lama aku tidur, yang pasti ketika aku terbangun aku melihat jam terlihat
pukul 10 malam. Dan saat aku mulai tersadar berada di mana segera aku memutar badan
dan terlihat H yang sudah terlelap juga di sampingku. Aku perhatikan wajahnya, tidak
tampan, tapi mengguratkan garis lelaki yang kuat. Aku puaskan pandanganku untuk
melihat wajahnya, dadanya yang naik turun teratur dan masih terbungkus rapi kaos dalam
putihnya,dan tentunya bawah perutnya! Hahaha! Tepat diatas selangkangannya aku
perhatikan lama,dan heiiiiii ternyata terlihat kontol dia yang sedang berdiri
menyamping. Badanku mulai memanas demi melihat pemandangan indah yang sangat rugi
kalau aku sia-siakan. Setan mulai menggodaku untuk sedikit meraba-raba kontol yang
masih terbungkus rapi di celana boxernya itu. Segera saja! Karena aku tahu bisikan
setan itu pasti terasa lebih enak! (Maaf Tuhan saya berbuat dosa,upsssss).
Dengan sedikit gemetar aku mulai meraba bagian terindahnya. Mulai dari kepala
kontolnya yang tercetak indah di celana boxernya. Sepertinya CD yang ia pakai berjenis
ketat, kasian amat kontol indahnya musti terjepit tak bisa bernapas. Pelan aku elus
mulai dari pangkal kepala di titik V dekat lubang kencingnya, kebawah sampai pangkal,
kuelus bijinya pelan, dengan perasaan yang campur aduk aku lakukan, sekaligus kujaga
agar ia tidak terbangun. Matilah aku kalau dia bangun, dimana reputasiku sebagai
laki-laki alim (halah.....)
Cukup lama aku menikmati tanganku yang sedang bergerilya di atas kontol indah itu,
sampai akhirnya bzzzzzzzzzzzzzzzzz..Kampret!!! Aku lupa mematikan ringtone HP + getar
yang suara kerasnya bisa membangunkan orang tidur apalagi saat sepi seperti ini.
"Lho kok masih bangun?" katanya pelan sambil membetulkan posisi tidurnya, dan sekarang
ia memeluk bantal. Ahh hilanglah pemandangan indahku.
"Iya, biasa insomnia, kadang bangun sendiri kalau malem gini".
"Ohhhh sama ya, punyaku juga suka bangun sendiri, nih yang bawah bangun juga
kayaknya..."
Eeeeeee asu! Aku sendiri yang memang dasarnya bejat tak akan seberani itu mengumbar
omongan, lha ini yang baru kenal aja bisa santai ngomong tanpa beban.
"ooohhhh"
Singkat padat & tidak jelas, hanya suara itu yang bisa aku keluarkan. Walaupun dalam
hati aku memakinya "Goblok,aku udah tau dari tadi lha wong udah aku pegang juga.
Hahahahaa"
Selesai urusanku dengan hapeku, aku segera merebahkan diriku lagi tepat disampingnya.
Tentu dengan perasaan yang tidak menentu plus debar jantungku yang kerasnya ibarat
beduk masjid di malam yang sepi. Lama aku memandang langit-langit, karena aku tak
berani memandang apapun dari dia, sampai akhirnya.. fyuhhhhhhh,tiupan napas yang cukup
keras tepat di telingaku membuat aku bergidik.
"hehehehehe...", tertawa dengan gaya yang dibuat sepolos mungkin H berhasil
mengerjaiku.
"apaan,,gak ngantuk?"
"enggak,terlanjur bangun..."
"yaudah aku mau tidur..."
Dengan penuh perjuangan aku mencoba untuk memejamkan mata, walaupun sangat sulit! Apalagi dengan seorang laki-laki lain di sampingku yang jelas menggoda iman. Mulai sayup-sayup antara sadar dan tidak aku hampir masuk ke alam tidur sampai akhirnya.....
aku mulai tersadar bahwa ternyata ada yang sedikit bergoyang disampingku. Karena
kebetulan aku tidur terlentang. Dengan sangat hati-hati aku membuka mata dan melirik
apa yang terjadi disampingku. WTF! dengan membelakangiku ternyata H sedang melihat
video \"adult\" di HP dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya bergerak-gerak di
sekitar kontolnya. Jujur aku sendiri penasaran dengan kontolnya karena aku belum
melihat ketika kontol itu keluar dari sarangnya. Dengan gerakan yang sangat
hati-hati,ia memainkan kontolnya sendiri (Goblokkk woeee,gunakan aku di
sampingmu!!!). Dari boxernya yang hanya terbuka setengah pantat (karena aku melihat
dari belakang),sepertinya ia tidak membuka seluruh celananya. Ia hanya membuka
bagian depannya saja supaya ketika ia mengocok kontolnya lebih mudah. Segera saja
aku menemukan ide! Aku akan pura-pura bangun dan memergokinya (padahal sih aku sudah
bangun).yessssss laksanakan!!
"ngapain mas????"
"eh.." dengan muka terkejut dan buru-buru ia melepaskan tangannya dari kontolnya,
namun tetap saja kolor celana boxernya masih menyangkut di bawah bijinya.
Ahaaa!!akhirnya aku melihat kontolnya juga! Buru-buru ia merapikan celananya dengan
muka yang sepertinya mirip kepiting rebus (aku juga tidak tau pasti karena
penerangan hanya lampu 5 watt saja).
"kamu bangun lagi?", nada suaranya seperti tercekat di tenggorokan, antara kaget &
malu.
"ya salah siapa pake goyang-goyang,kebangun lagi deh..lagian ga jelas amat situ
ngocok malam-malam" (segera aku tertawa dalam hati,gobloknya aku ngasih pertanyaan
ini, jelas aku juga salah tingkah!)
"emang kamu mau ngocokin?" (lebih goblok lagi dia yang nanyain ini!)
"enggak..". walaupun dengan kata penolakan, tapi setan lebih membutakan mataku, tanpa
berlama-lama segera saja aku menuju ke bibirnya. Aku cium dengan penuh nafsu, mulai
dari bibir, lidah sampai jilatan-jilatan di tengkuk, pipi, telinga dan semua yang ada
di mukanya.
"kirain kamu ga mau,tadi aku pancing cuek aja..."
"salah siapa cuma mancing kata-kata,tindakan nyata dong.Apa gunanya jadi petugas
keamanan kalo tindakan nol besar..masa ada yang nganngur di samping malah...."
sebelum aku sempat menyelesaikan ucapanku,ternyata gantian dia yang mengambil
kendali. Dia merebahkanku dan segera menindihku. Aku hanya bisa diam, pasrah, ingin
menguji seberapa besar pengalaman dia dengan laki-laki..
Dia mulai mencium bibirku lagi. Pelan-pelan dia naikkan kaosku dan mulai menjilati
leher sampai dadaku. Di atas pentilku dia mulai memainkan lidahnya, yang ternyata
jauh dari kata amatir. Aku benar-benar terbuai dengan tindakannya yang sungguh
membuatku melayang. Tak banyak yang bisa aku lakukan,sementara tangan kiriku hanya
meremas kepala & rambutnya, tangan kananku mulai bergerilya di atas perutnya yang
kalau menghadap ke bawah menunjukkan sedikit kelebihan lemak. Tapi justru ini yang
aku suka!aku raba perutnya yang bertebaran bulu-bulu jembut tipis. Aku turunkan
tanganku ke sekitar kontolnya. Aku masukkan tanganku ke dalam celana boxer dan
celana dalammnya. Sedikit basah aku dapati di lubang kontolnya yang semakin
membuatku bergairah. Lebih mudah untuk melicinkan permainan jariku di sekitar
kontolnya. Ia hanya bisa mendesah sambil mulai menjilati sekitar perutku.
Jujur aku paling tidak tahan sekitar perutku dijilati. Aku tipe orang yang mudah
geli. Aku hanya bisa menggeliat ke kiri & kanan.
Sampai akhirnya bibirnya menuju ke kontolku yang masih terbungkus celana jeans yang
aku pakai. Ia mulai melepas ikat pinggang yang aku pakai sekaligus kancing celanaku.
Lepas sudah celana jeansku,hanya tinggal CD yang aku pakai. ia sepertinya tak mau
terlalu cepat menikmati kontolku,dengan masih berbalut CD ia mencium dan menjilati
setiap jengkal yang ada di selangkanganku. Dengan gerakan tangan kirinya ia membuka
sedikit celana dalamku dan mulai menjilati lubang kontolku.
Hanya nikmat yang aku rasakan.
Aku hanya bisa mendesah atas kenikmatan dunia yang aku dapatkan. Sungguh tak
kusangka laki-laki petugas keamanan itu ternyata bisa begitu profesional
melayaniku,yang notabene laki-laki juga sepertinya. Tak ada lagi kesan angkuh saat
kami bergumul. Yang ada hanya membuat & dibuat nikmat. Sesaat aku mulai merasa akan
keluar ketika ia seolah menelan seluruh kontolku dari ujung hingga pangkalnya.
Segera aku dorong kepalanya. Aku tak mau keluar duluan! Karena biasanya nafsuku
turun kalau aku sudah keluar. Aku berinisiatif memutar kepalaku hingga sekarang
kepalaku tepat berdaa di area kontolnya dalam posisi 69.
Tanpa banyak kata aku segera menjilati cairan bening yang sudah menetes di kepala
kontolnya. Aku rasakan setiap tetes kenikmatan yang aku dapat. Aku jilati mulai dari
kepala sampai pangkal,kadang sedikit kumainkan lidahku di kedua biji pelernya. Dia
semakin mendesah keenakan atas apa yang aku lakukan. Sambil aku mainkan putingnya
dengan tanganku,aku memaju mundurkan mulutku yang sekarang aku gunakan untuk melumat
habis batang kenjantanannya. Sampai aku merasa badannya mulai menegang dan ia
mengeluarkan desah tertahan, aku sadar ia akan segera memuncratkan pejuhnya. Aku
percepat mulutku maju mundur di kontolnya,ia mulai melepas mulutnya dari kontolku.
Dan... crooooooott croootttt,dua tembakan pertama pejuhnya ia lepaskan dimulutku.
Cairan yang rasanya tak karuan itu sekarang ada di mulutku. Sayangnya aku sedikit
tidak tahan dengan baunya, jadi ketika semprotan pejuhnya yang ketiga,kontolnya tak
lagi ada di mulutku. Pejuh yang terlepas dari kontol jantannya mulai melumuri dada
dan perutku. Hanya empat semprotan pejuh yang aku rasakan,selebihnya menetes dari
kontolnya,namun membuat aku kewalahan juga. Ia segera tersadar dengan aku yang
menahan setengah mati bau pejuh yang masih tercium dan mulutku yang masih penuh
pejuhnya.
"Ga suka ya??"
"mmmmhhh,,mhhhmmmm" aku tak bisa menjawabnya,hanya memberi isyarat padanya,bertanya
dimana aku bisa membuang pejuh ini.Ia segera mengambil celana boxer yang tadi ia
pakai. Aku memuntahkan isi mulutku di boxernya.
"ga suka nelen ya?"
"ga kuat baunya..haha"
"maaf ya,tadi kalau kamu bilang kan bisa keluarkan di luar"
"santai aja...ga usah dipikirin"
sementara dia mengelap pejuh yang telah keluar dari kontolnya, aku mulai mengocok
kontolku sendiri yang sepertinya ingin segera memuntahkan isi lahar di dalamnya.
"Tahan.." ia memegang tangan kananku yang aku gunakan untuk mengocok kontolku
sendiri.
Selesai ia mengelap pejuhnya,ternyata ia masih bernafsu untuk mengemut kontolku.
Dengan posisi seperti ini tentu akan lebih cepat bagiku untuk memuntahkan pejuh yang
sedari tadi tertahan.
"aahhhhhhh" aku hampir sampai!aku segera memberi isyarat kepadanya untuk melepaskan
kepalanya dari kontolku, tapi ternyata tidak! Ia justru semakin melumat erat batang
kontolku. Tak bisa aku tahan lagi..
croooootttt crooooottt,entah berapa kali semburan pejuh yang aku keluarkan yang
pasti aku merasa geli yang teramat sangat. Memuncratkan pejuhku di dalam
mulutnya,sementara lidahnya masih aktif menjilat apa yang ada di dalam mulutnya. Aku
memberikan boxer untuk digunakan menampung luapan pejuhku,tapi ternyata ia justru
menelan habis seluruh pejuhku. Belum habis rasa heranku atas apa yang ia lakukan, ia
masih memberi bonus jilatan-jilatan di kontolku yang tentu membuat rasa nikmat yang
aku rasakan semakin bertambah.
"kamu telan semua??"
"iya emang knapa sayang?" .Wehh dia mulai memanggilku sayang...
"enggak,aneh aja,kirain kamu ga suka..emang rasanya kayak apa sih? .. (goblok,aku
tadi juga merasakan rasa itu!)
"enak lah pokoknya..."
"ya tapi kan,cowok kayak kamu ga keliatan bakat sakit.."
"luarku cowok,tapi untuk urusan nafsu beda..hahahha"
yayaya,aku mulai bisa merasakan nyaman di pelukannya. Kami akhirnya tidur berpelukan
dengan posisi telanjang bulat. Sungguh sebuah kenikmatan plus kenyamanan yang aku
dapatkan malam itu. Hingga paginya kami terbangun dan mengulangi apa yang telah kami
lakukan semalam...
*beberapa hari berikutnya*
"serius itu tulisan mau dikirim??kepanjangan tuh,kurang hot".sambil meraba dadaku ia
mencium tengkukku pelan dtiambah jialatan-jilatan yang membuatku kegelian.
"bentar toh,tak selesaiin dulu,lagian kan mending panjang gini,justru sesuai dengan
kenyataan...."
"yaudah buruan ah,kan mau lagiiiiiiiii".
"iya bentar,eh ini namamu tak tulis ya..huahahahaaaa"
"heh!awas berani nulis namaku,tak gantung kowe (kamu) di tiang sinyal!!!"
"enggak bercanda....hehehe"
-Kenangan Taksaka,Gerbong 4 kursi 2D, 20 Maret 2011-
tiket)?", dengan suara yang sama sekali tak bisa dibilang ramah ia bertanya.
"Merokok!" jawabku singkat tak kalah ketus.
Aku bisa ramah ke orang lain, asalkan ia bisa memposisikan aku sebagaimana manusia.
"Mana tiketnya kalau emang kamu gak ngambing?!",
"Ada, memang kenapa?toh anda juga bukan KP (Kondektur Pemimpin)!"
Jujur aku mulai muak dengan sikapnya yang seenaknya, atas dasar itulah aku mulai tak
peduli dengan tingkah polahnya. Toh aku juga punya saudara yang bahkan jabatannya di
PT. KA jauh di atas dia yang sok.
"Tapi saya di sini menjaga ketertiban & keamanan di atas KA, dan kalau ada orang tanpa
tiket itu tanggung jawab saya untuk menanganinya!".
Ok, dia mulai main keras, aku juga bisa!! "Apakah ini cara anda untuk membuat tidak
nyaman penumpang?? Saya punya tiket dan akan saya tunjukkan yang pasti kepada KP! Dan
nanti kita lihat kalau KP sudah datang apakah saya benar-benar memiliki tiket atau
tidak! Asal anda tau, saya bisa laporkan anda kepada pak "A" Kepala Stasiun atas sikap
anda yang kurang bisa menghargai penumpang!".
Njing, mati kau busuk. Mulai aku keluarkan "orang-orang sakti" yang memang betul-betul
aku kenal baik. Kulihat dari sorot muka & matanya tak lagi segarang tadi, bahkan ia
cenderung memelankan suaranya, "Memang anda siapanya beliau?".
"Hanya sekedar kenal, dan kebetulan oom saya adalah Wasi Sarana di Daop. Ada
masalah?".
"Oh tidak, maaf kalau saya kasar tadi, mungkin karena tuntutan pekerjaan, yang membuat
saya tidak bisa santai.
"Ooo...." kujawab pelan tanpa sekalipun aku melihat wajahnya. Maaf aku terlalu muak
atas perlakuan tadi.
Hingga beberapa lama ia tak juga pergi dari tempatnya. Dan akhirnya akupun mulai
sedikit mencuri pandang, sekedar untuk melihat proporsi tubuhnya. Hmm,tinggi sekitar
167 cm dengan kulit coklat. Dan ahaaa!!!satu hal yang bisa membuat muakku hilang
adalah perutnya. Aku tidak terlalu suka laki-laki kurus ataupun berotot. Yang aku suka
adalah perut yang sedikit berisi, tidak gemuk tapi juga tidak kurus. Sesekali dia
menoleh untuk mengamati jendela di pintu sisi sebelahku, dan segera saja aku
konsentrasi untuk melihat HPku lagi. HPyang berisi foto telanjang bf-ku (tepatnya
mantan bf beberapa jam yang lalu).
Tanpa kusangka-sangka,tiba-tiba saja PKD songong itu berkata pelan "ooooo,suka buka
gambar kayak gitu ya?"
Anjing!!!WTF,shit!!!aku salah tingkah tingkat dewa!!! Karena memang aku tidak siap
sama sekali dengan perkataannya, dan sekarang aku terpojok! Di antara kagetku
tiba-tiba saja terlintas pikiran yang aku takutkan. Dia tahu rahasiaku dan dia bisa
mengatakannya kepada orang-orang yang aku kenal di sekitar stasiun. Mati aku!!!lengkap
sudah penderitaan yang aku alami sejak tadi malam.
Segera saja aku menguasai kekagetanku dan kujawab datar, "Bukan urusan anda kan, toh
kita juga gak kenal..".
"Oke kalau begitu kita sekarang kenalan!", ia memulai segalanya dengan bonus senyuman
yang aku tahu pasti, memiliki arti tersembunyi. Dengan sedikit ragu aku menerima
uluran tangannya, dan akhirnya aku tau, namanya adalah "H". Akhirnya obrolan kita
mulai mencair, dengan sedikit basa basi tidak penting sama sekali. Sampai akhirnya
datang KP yang mengharuskannya ikut berkeliling untuk memeriksa tiket penumpang yang
lainnya.
"Nanti aku LD (lepas dinas), kalau mau tunggu aku di pintu keluar peron selatan.
Mampir ya ke kostku...",
"Ok,Insya Allah". Dengan masih membawa keragu-raguan aku hanya menjawab sekedarnya
saja. Tapiii, ahh boleh juga dicoba! Toh aku juga sedang sendiri, tak ada salahnya aku
melepaskan beban pikiran. Kalaupun tak harus berujung ML, toh aku bisa menjadikannya
teman!!
Pukul 5 kereta yang aku tumpangi sampai. Segera aku mencari kursi di peron selatan
dekat pintu keluar, kalaupun ia tidak benar-benar datang,ya sudahlah, aku akan pulang.
"hei,udah lama?", tanpa memperdulikanku ia segera duduk disampingku.
"Lho kan turunnya barengan, ya kamu tau lah sudah lama atau belum?"
"hahaha,maaf maaf tadi aku ada sedikit urusan di kantor. Yuk sekarang aja, udah pengen
pulang nih. Kamu bawa motor?".
"Bawa, ada di parkir inap.."
"oke ditinggal aja dulu, kamu bonceng aku.."
"ya..."
Tanpa berlama-lama akhirnya aku sampai di kost dia yang memang dekat sekali dengan
stasiun. Dia mempersilahkanku masuk, segera saja aku minta ijin merebahkan diri di
kasurnya. Aku memang tidak tidur sejak semalam yang membuat aku merasa sangat lelah.
"Silahkan, tapi maaf ruangannya seadanya.."
Entah berapa lama aku tidur, yang pasti ketika aku terbangun aku melihat jam terlihat
pukul 10 malam. Dan saat aku mulai tersadar berada di mana segera aku memutar badan
dan terlihat H yang sudah terlelap juga di sampingku. Aku perhatikan wajahnya, tidak
tampan, tapi mengguratkan garis lelaki yang kuat. Aku puaskan pandanganku untuk
melihat wajahnya, dadanya yang naik turun teratur dan masih terbungkus rapi kaos dalam
putihnya,dan tentunya bawah perutnya! Hahaha! Tepat diatas selangkangannya aku
perhatikan lama,dan heiiiiii ternyata terlihat kontol dia yang sedang berdiri
menyamping. Badanku mulai memanas demi melihat pemandangan indah yang sangat rugi
kalau aku sia-siakan. Setan mulai menggodaku untuk sedikit meraba-raba kontol yang
masih terbungkus rapi di celana boxernya itu. Segera saja! Karena aku tahu bisikan
setan itu pasti terasa lebih enak! (Maaf Tuhan saya berbuat dosa,upsssss).
Dengan sedikit gemetar aku mulai meraba bagian terindahnya. Mulai dari kepala
kontolnya yang tercetak indah di celana boxernya. Sepertinya CD yang ia pakai berjenis
ketat, kasian amat kontol indahnya musti terjepit tak bisa bernapas. Pelan aku elus
mulai dari pangkal kepala di titik V dekat lubang kencingnya, kebawah sampai pangkal,
kuelus bijinya pelan, dengan perasaan yang campur aduk aku lakukan, sekaligus kujaga
agar ia tidak terbangun. Matilah aku kalau dia bangun, dimana reputasiku sebagai
laki-laki alim (halah.....)
Cukup lama aku menikmati tanganku yang sedang bergerilya di atas kontol indah itu,
sampai akhirnya bzzzzzzzzzzzzzzzzz..Kampret!!! Aku lupa mematikan ringtone HP + getar
yang suara kerasnya bisa membangunkan orang tidur apalagi saat sepi seperti ini.
"Lho kok masih bangun?" katanya pelan sambil membetulkan posisi tidurnya, dan sekarang
ia memeluk bantal. Ahh hilanglah pemandangan indahku.
"Iya, biasa insomnia, kadang bangun sendiri kalau malem gini".
"Ohhhh sama ya, punyaku juga suka bangun sendiri, nih yang bawah bangun juga
kayaknya..."
Eeeeeee asu! Aku sendiri yang memang dasarnya bejat tak akan seberani itu mengumbar
omongan, lha ini yang baru kenal aja bisa santai ngomong tanpa beban.
"ooohhhh"
Singkat padat & tidak jelas, hanya suara itu yang bisa aku keluarkan. Walaupun dalam
hati aku memakinya "Goblok,aku udah tau dari tadi lha wong udah aku pegang juga.
Hahahahaa"
Selesai urusanku dengan hapeku, aku segera merebahkan diriku lagi tepat disampingnya.
Tentu dengan perasaan yang tidak menentu plus debar jantungku yang kerasnya ibarat
beduk masjid di malam yang sepi. Lama aku memandang langit-langit, karena aku tak
berani memandang apapun dari dia, sampai akhirnya.. fyuhhhhhhh,tiupan napas yang cukup
keras tepat di telingaku membuat aku bergidik.
"hehehehehe...", tertawa dengan gaya yang dibuat sepolos mungkin H berhasil
mengerjaiku.
"apaan,,gak ngantuk?"
"enggak,terlanjur bangun..."
"yaudah aku mau tidur..."
Dengan penuh perjuangan aku mencoba untuk memejamkan mata, walaupun sangat sulit! Apalagi dengan seorang laki-laki lain di sampingku yang jelas menggoda iman. Mulai sayup-sayup antara sadar dan tidak aku hampir masuk ke alam tidur sampai akhirnya.....
aku mulai tersadar bahwa ternyata ada yang sedikit bergoyang disampingku. Karena
kebetulan aku tidur terlentang. Dengan sangat hati-hati aku membuka mata dan melirik
apa yang terjadi disampingku. WTF! dengan membelakangiku ternyata H sedang melihat
video \"adult\" di HP dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya bergerak-gerak di
sekitar kontolnya. Jujur aku sendiri penasaran dengan kontolnya karena aku belum
melihat ketika kontol itu keluar dari sarangnya. Dengan gerakan yang sangat
hati-hati,ia memainkan kontolnya sendiri (Goblokkk woeee,gunakan aku di
sampingmu!!!). Dari boxernya yang hanya terbuka setengah pantat (karena aku melihat
dari belakang),sepertinya ia tidak membuka seluruh celananya. Ia hanya membuka
bagian depannya saja supaya ketika ia mengocok kontolnya lebih mudah. Segera saja
aku menemukan ide! Aku akan pura-pura bangun dan memergokinya (padahal sih aku sudah
bangun).yessssss laksanakan!!
"ngapain mas????"
"eh.." dengan muka terkejut dan buru-buru ia melepaskan tangannya dari kontolnya,
namun tetap saja kolor celana boxernya masih menyangkut di bawah bijinya.
Ahaaa!!akhirnya aku melihat kontolnya juga! Buru-buru ia merapikan celananya dengan
muka yang sepertinya mirip kepiting rebus (aku juga tidak tau pasti karena
penerangan hanya lampu 5 watt saja).
"kamu bangun lagi?", nada suaranya seperti tercekat di tenggorokan, antara kaget &
malu.
"ya salah siapa pake goyang-goyang,kebangun lagi deh..lagian ga jelas amat situ
ngocok malam-malam" (segera aku tertawa dalam hati,gobloknya aku ngasih pertanyaan
ini, jelas aku juga salah tingkah!)
"emang kamu mau ngocokin?" (lebih goblok lagi dia yang nanyain ini!)
"enggak..". walaupun dengan kata penolakan, tapi setan lebih membutakan mataku, tanpa
berlama-lama segera saja aku menuju ke bibirnya. Aku cium dengan penuh nafsu, mulai
dari bibir, lidah sampai jilatan-jilatan di tengkuk, pipi, telinga dan semua yang ada
di mukanya.
"kirain kamu ga mau,tadi aku pancing cuek aja..."
"salah siapa cuma mancing kata-kata,tindakan nyata dong.Apa gunanya jadi petugas
keamanan kalo tindakan nol besar..masa ada yang nganngur di samping malah...."
sebelum aku sempat menyelesaikan ucapanku,ternyata gantian dia yang mengambil
kendali. Dia merebahkanku dan segera menindihku. Aku hanya bisa diam, pasrah, ingin
menguji seberapa besar pengalaman dia dengan laki-laki..
Dia mulai mencium bibirku lagi. Pelan-pelan dia naikkan kaosku dan mulai menjilati
leher sampai dadaku. Di atas pentilku dia mulai memainkan lidahnya, yang ternyata
jauh dari kata amatir. Aku benar-benar terbuai dengan tindakannya yang sungguh
membuatku melayang. Tak banyak yang bisa aku lakukan,sementara tangan kiriku hanya
meremas kepala & rambutnya, tangan kananku mulai bergerilya di atas perutnya yang
kalau menghadap ke bawah menunjukkan sedikit kelebihan lemak. Tapi justru ini yang
aku suka!aku raba perutnya yang bertebaran bulu-bulu jembut tipis. Aku turunkan
tanganku ke sekitar kontolnya. Aku masukkan tanganku ke dalam celana boxer dan
celana dalammnya. Sedikit basah aku dapati di lubang kontolnya yang semakin
membuatku bergairah. Lebih mudah untuk melicinkan permainan jariku di sekitar
kontolnya. Ia hanya bisa mendesah sambil mulai menjilati sekitar perutku.
Jujur aku paling tidak tahan sekitar perutku dijilati. Aku tipe orang yang mudah
geli. Aku hanya bisa menggeliat ke kiri & kanan.
Sampai akhirnya bibirnya menuju ke kontolku yang masih terbungkus celana jeans yang
aku pakai. Ia mulai melepas ikat pinggang yang aku pakai sekaligus kancing celanaku.
Lepas sudah celana jeansku,hanya tinggal CD yang aku pakai. ia sepertinya tak mau
terlalu cepat menikmati kontolku,dengan masih berbalut CD ia mencium dan menjilati
setiap jengkal yang ada di selangkanganku. Dengan gerakan tangan kirinya ia membuka
sedikit celana dalamku dan mulai menjilati lubang kontolku.
Hanya nikmat yang aku rasakan.
Aku hanya bisa mendesah atas kenikmatan dunia yang aku dapatkan. Sungguh tak
kusangka laki-laki petugas keamanan itu ternyata bisa begitu profesional
melayaniku,yang notabene laki-laki juga sepertinya. Tak ada lagi kesan angkuh saat
kami bergumul. Yang ada hanya membuat & dibuat nikmat. Sesaat aku mulai merasa akan
keluar ketika ia seolah menelan seluruh kontolku dari ujung hingga pangkalnya.
Segera aku dorong kepalanya. Aku tak mau keluar duluan! Karena biasanya nafsuku
turun kalau aku sudah keluar. Aku berinisiatif memutar kepalaku hingga sekarang
kepalaku tepat berdaa di area kontolnya dalam posisi 69.
Tanpa banyak kata aku segera menjilati cairan bening yang sudah menetes di kepala
kontolnya. Aku rasakan setiap tetes kenikmatan yang aku dapat. Aku jilati mulai dari
kepala sampai pangkal,kadang sedikit kumainkan lidahku di kedua biji pelernya. Dia
semakin mendesah keenakan atas apa yang aku lakukan. Sambil aku mainkan putingnya
dengan tanganku,aku memaju mundurkan mulutku yang sekarang aku gunakan untuk melumat
habis batang kenjantanannya. Sampai aku merasa badannya mulai menegang dan ia
mengeluarkan desah tertahan, aku sadar ia akan segera memuncratkan pejuhnya. Aku
percepat mulutku maju mundur di kontolnya,ia mulai melepas mulutnya dari kontolku.
Dan... crooooooott croootttt,dua tembakan pertama pejuhnya ia lepaskan dimulutku.
Cairan yang rasanya tak karuan itu sekarang ada di mulutku. Sayangnya aku sedikit
tidak tahan dengan baunya, jadi ketika semprotan pejuhnya yang ketiga,kontolnya tak
lagi ada di mulutku. Pejuh yang terlepas dari kontol jantannya mulai melumuri dada
dan perutku. Hanya empat semprotan pejuh yang aku rasakan,selebihnya menetes dari
kontolnya,namun membuat aku kewalahan juga. Ia segera tersadar dengan aku yang
menahan setengah mati bau pejuh yang masih tercium dan mulutku yang masih penuh
pejuhnya.
"Ga suka ya??"
"mmmmhhh,,mhhhmmmm" aku tak bisa menjawabnya,hanya memberi isyarat padanya,bertanya
dimana aku bisa membuang pejuh ini.Ia segera mengambil celana boxer yang tadi ia
pakai. Aku memuntahkan isi mulutku di boxernya.
"ga suka nelen ya?"
"ga kuat baunya..haha"
"maaf ya,tadi kalau kamu bilang kan bisa keluarkan di luar"
"santai aja...ga usah dipikirin"
sementara dia mengelap pejuh yang telah keluar dari kontolnya, aku mulai mengocok
kontolku sendiri yang sepertinya ingin segera memuntahkan isi lahar di dalamnya.
"Tahan.." ia memegang tangan kananku yang aku gunakan untuk mengocok kontolku
sendiri.
Selesai ia mengelap pejuhnya,ternyata ia masih bernafsu untuk mengemut kontolku.
Dengan posisi seperti ini tentu akan lebih cepat bagiku untuk memuntahkan pejuh yang
sedari tadi tertahan.
"aahhhhhhh" aku hampir sampai!aku segera memberi isyarat kepadanya untuk melepaskan
kepalanya dari kontolku, tapi ternyata tidak! Ia justru semakin melumat erat batang
kontolku. Tak bisa aku tahan lagi..
croooootttt crooooottt,entah berapa kali semburan pejuh yang aku keluarkan yang
pasti aku merasa geli yang teramat sangat. Memuncratkan pejuhku di dalam
mulutnya,sementara lidahnya masih aktif menjilat apa yang ada di dalam mulutnya. Aku
memberikan boxer untuk digunakan menampung luapan pejuhku,tapi ternyata ia justru
menelan habis seluruh pejuhku. Belum habis rasa heranku atas apa yang ia lakukan, ia
masih memberi bonus jilatan-jilatan di kontolku yang tentu membuat rasa nikmat yang
aku rasakan semakin bertambah.
"kamu telan semua??"
"iya emang knapa sayang?" .Wehh dia mulai memanggilku sayang...
"enggak,aneh aja,kirain kamu ga suka..emang rasanya kayak apa sih? .. (goblok,aku
tadi juga merasakan rasa itu!)
"enak lah pokoknya..."
"ya tapi kan,cowok kayak kamu ga keliatan bakat sakit.."
"luarku cowok,tapi untuk urusan nafsu beda..hahahha"
yayaya,aku mulai bisa merasakan nyaman di pelukannya. Kami akhirnya tidur berpelukan
dengan posisi telanjang bulat. Sungguh sebuah kenikmatan plus kenyamanan yang aku
dapatkan malam itu. Hingga paginya kami terbangun dan mengulangi apa yang telah kami
lakukan semalam...
*beberapa hari berikutnya*
"serius itu tulisan mau dikirim??kepanjangan tuh,kurang hot".sambil meraba dadaku ia
mencium tengkukku pelan dtiambah jialatan-jilatan yang membuatku kegelian.
"bentar toh,tak selesaiin dulu,lagian kan mending panjang gini,justru sesuai dengan
kenyataan...."
"yaudah buruan ah,kan mau lagiiiiiiiii".
"iya bentar,eh ini namamu tak tulis ya..huahahahaaaa"
"heh!awas berani nulis namaku,tak gantung kowe (kamu) di tiang sinyal!!!"
"enggak bercanda....hehehe"
-Kenangan Taksaka,Gerbong 4 kursi 2D, 20 Maret 2011-
No comments:
Post a Comment