Memang tidak enak, jika kita harus terpisah dengan orang tua dan tinggal dengan keluarga yang lain. Karena harus melanjutkan study di Kota Malang, maka Papaku menitipkan aku di rumah pamanku. Sudah sekitar 1 tahun tinggal dirumah Om Isnan di daerah Dinoyo Kota Malang. Om Isnan adalah adik papa aku paling kecil. Dia sudah menikah. Tapi aku kadang heran dengan hubungan Om Isnan dan Tante Indrawati. Aku udah mulai ngerasa kalau hubungan Om Isnan sama Tante Indrawati udah mulai retak. Puncaknya pada malam itu, suara ribut-ribut terdengar dari kamar depan. Aku coba nguping. Rupanya Tante Indrawati uring-uringan. Om Isnan malah lebih sewot. Dan tiba-tiba Tante Indrawati berteriak
" Jadi,.. kamu pikir aku ini apa..? Dasar laki-laki tak tau malu…"..
" Kau juga,.. perempuan murahan… " maki Om Isnan..
" Biarin,… penyebabnya kan kau sendiri,.. kau bisa apa,… berdiri saja tak bisa..
Dasar impoten, begit… ",..
Plakkk… belum sempat Tante Indrawati menyelesaikan kata-katanya, terdengar tamparan keras ke wajah Tante Indrawati.
Tamparan yang cukup keras. " Baik.. kalau kau mau..kenapa ga kamu bunuh saja sekalian.. Mulai hari ini aku minta cerai,.. " ancam Tante.
" Baik.. besok kita ke pengadilan.. Ingat,… ini rumahku, kau tak berhak tinggal disini.
Sebaikknya kau kumpulkan barang-barangmu, pergi malam ini juga.. " Om Isnan tak mau kalah. Benar-benar kacau sekarang.
Malam itu juga Tante Indrawati pergi. Aku nggak tau mau tante pergi kemana.
Seminggu setelah kejadian itu, Om Isnan memanggilku.
" Dimas.. kamu sudah tau khan keadaan sekarang. Sekarang terserah kamu, kalau kau tidak betah tinggal disini, Om tidak memaksa. ".. aku sedih juga melihat keadaan Om Isnan.
Om Isnan sangat baik, kaya, tapi sayang, keadaannya yang membuat dia jadi prustasi.
" Tidak Om.. saya terserah Om saja, kalau Om masih ingin saya tinggal disini, saya akan tetap tinggil disini. "
" Baiklah kalau begitu,.. Om ada rencana mau mengambil pembatu baru, bagaimana manurutmu.. "..
" Hm.. saya rasa tidak usah Om.. khan kita sama-sama jarang dirumah. Lagi pula khan ada Ujang . Nggak perlu pembatu lain Om".
" Okeylah kalau begitu. " tukas Om.
Ujang memang sudah lama tinggal di rumah kami. Dia merangkap sopir, penjaga rumah, juga tukang masak. Om Isnan yang mengangkat dia tinggal di rumah.
Dulu Ujang kuli bangunan, pernah jadi kuli pelabuhan, dan terakhir jadi pelayan di sebuah restoran. Jadi klop lah. Tampang Ujang memang garang. Tubuh besar, kekar, tapi sangat lugu, maklum orang kampung.
Sejak kejadian pertengkaran hebat itu, aku dan Om Isnan makin akrab. Om Isnan tak seperti yang ku kira selama ini. Dia juga suka humor. Selisih umurku dengan Om Isnan sekitar 7 tahun. Jadi umurnya sekarang sekitar 27 tahun.
Dari segi penampilan, Om Isnan cukup ganteng, tinggi, berotot. Cuma aku heran, kok bisa impoten… aku pingin juga membantunya agar bisa kembali cerah, bisa menemukan perempuan yang cocok buat Om Isnan.
" Om… saya menyesal juga atas kejadian yang menimpa Om.." aku coba menghibur Om Isnan. Om Isnan cuma menghela napas.
" Yah.. memang nasibku Dimas,.. aku ngak tau. "…
" Maaf Om.. kalau saya berbuat lancang,.. boleh saya bertanya Om.. tapi Om jangan tersinggung. "..ragu-ragu aku mencoba.
" Apa Dimas, tanya saja, kita terbuka saja.. nggak ada yang perlu ditutup-tutupi. "..
" Begini Om.. saya rasa, penyebab perpisahan Om sama tante Indrawati karna Om… karna Om… " aku ragu-ragu menyambung kata-kataku.
" Karna Om impoten ".. sambung Om Isnan..
" Iya Om.. apa itu betul..? "..
" Om pun nggak tau Dimas,.. terus terang, Om juga pingin seperti laki-laki normal. Bisa.. bisa.."..
" Bisa ngentot Om.. " sambung ku..
" Ya.. bisa ngentot.. ".. kami tertawa serempak..
" Ya,.. bisa ngentot. Om nggak tau, tiap kali Om mau ngentot sama Tante mu, kontol Om langsung loyo,.. nggak bergairah.. "…
" Tapi, kalau sedang menghayal, om bisa tegang, malah Om sering juga ngocok,… nafsu Om termasuk kuat juga Dimas… tiap malam Om ke kamar mandi, ngocok..
tapi kalo ngentot sama perempuan, terus terang, Om nggak bisa.. Tapi dengan boneka imitasi, vibrator, dan sejenisnya Om bisa, malah Om bisa bertahan lama, bisa sekitar setengah jam.. malah itu bisa berulang-ulang. ".. aku Om Isnan.
" Om Isnan punya alat-alat sex seperti itu..? tanyaku,..
" Punya,.. ada beberapa macam. Dari boneka seukuran manusia, mesin yang mirip pepek, kalau kontol kita jepitkan didalamnya, bisa bergoyang, serasa di sedot-sedot. "..
" Wow.. asik banget Om.. aku belum pernah tuch liatnya, apalagi makenya. ".. aku makin penasaran..
" He he he… tapi pepek asli udah pernah kan..? " goda Om Isnan..
" Sudah Om.." jawabku malu-malu.
" Mau nyoba Dimas..? " tawar Om Isnan.
" Mau dong Om.. " jawabku antusias.
" Tapi bonekanya sedang di pinjam teman Om.. "..
" Nggak apa-apa Om.. khan masih ada yang lain. "..
" Okey… kau tunggu disini, biar Om ambil.
Nggak berapa lama, Om Isnan kembali dengan membawa kotak besar.
Lalu dibukanya.. " Wow.. kataku takjub "..
Ada memek palsu yang bisa bergerak, sarung untuk kontol, bahkan kontol-kontol tiruan juga ada, dengan ukuran besar-besar…
" Om.. aku pinjam yang ini ", sambil ku ambil pepek palsu yang dilengkapi dengan tenaga listrik. " Aku mo coba di kamar.. "… aku bangkit mo masuk ke kamar.
" Eh.. kok musti di kamar nyobanya,.. disini saja. " tawar Om Isnan.
" Emang Loe tau cara makenya Dimas..?"
" Nggak Om.. ".. jawabku polos.
"Mh.m.. makanya,.. salah-salah bahaya, bisa patah kontol loe..".. Om Isnan tertawa.
" Okey.. sini biar Om ajarin.
Om Isnan meletakkan setinggi 50 cm di lantai.
" Nah.. loe duduk di depannya,.. masukkan kontol loe ke dalamnya.. lalu hidupin.
Atur kecepatannya.. mula-mula sedang saja, jangan terlalu kencang… bisa terkejut loe nanti..
" Okey Om.."…Aku langsung membuka celanaku, langsung tersentak kontolku yang sudah dari tadi tegang.
" Wow.. "… seru Om Isnan.
" Kenapa Om..?.." tanyaku..
" Gila juga kontol loe Dimas… gede banget… bagus.." puji Om Isnan.
Aku cuma tersenyum.. Aku duduk di lantai, di depan alat yang diletakkan Om Isnan.
Om Isnan menyuruh masukkan kontolku kedalam memek tiruan. Hmm… kenyal juga.. Lembut…
" Sudah siap Dimas..? Om hidupin nih..".. aba-aba Om Isnan..
" Sudah Om.. "..
Alat di depanku mulai bergerak… seperti gerakan memijit, kemudian bergerak maju mundur, pelan. Aku cuma diam… ah… enak juga.
" Loe jangan diam saja Dimas.. goyang juga. " Om Isnan nyaranin.
" Gimana Om.. gua nggak tau nih.."…
" Oke,.. cabut dulu, biar Om kasi contoh.."..
Om Isnan pun melepaskan baju dan celananya,… telanjang di depanku.
Oh… aku terkejut juga. Kontol Om Isnan gedenya bukan main. Dengan kepala kontolnya yang mengkilat. Aku heran juga, tapi katanya impoten, kok bisa tegak.
" Om… tuch kontol Om bisa tegang juga,.. katanya impoten.."..
" Nggak tau tuch Dimas,.. kontol Om memang sering tegang, gede khan.. nggak kalah dengan kontol mu. Tapi, kalo Om udah mau ngentot, mau masukin ke lobang pepek, langsung layu. itu yang Om nggak habis pikir."
" Mungkin Om kurang pemanasan kali.."
" Pemanasan..? Tante loe dulu bisa nyemprot 3-4 sebelum kami mulai ngentot. Dia bilang, coba kontol Om bisa sehebat isapan, rabaan, dan jilatan Om, pasti dia bisa puas.
Terus terang, Om paling jago kalo soal jilat-menjilat, raba meraba…".. Om Isnan tertawa.
" Okey,.. lihat nih.. Masukkan kontol loe, atur kecepatannya… biarkan dulu loe rasain. Setelah cocok, mulai kau ikutin gerakannya… seperti waktu ngentot,.. nah..goyang pelan-pelan.. "..
Ach.. ah.. . mulai terdengar desahan nafas Om Isnan..
Om Isnan menekan tombol 3,.. mempercepat gerakan.
Goyangan Om Isnan makin kencang… asik melihatnya.
" Om.. aku coba dong… " aku udah nggak tahan lagi..
" Okey.. ".. Om Isnan meJangikan alat tersebut.
Ku pasang lagi, dan kuikuti seperti apa yang dilakukan Om Isnan tadi.
Aku mulai menikJanginya.. Kontolku serasa di remas-remas.. asik ..
Apalagi di daerah dibawah kepala kontolku, gesekannya asik banget.
Di sampingku, Om Isnan sedang ngocokin kontolnya. Tapi pake alat yang mirip tabung.
Di tengah-tengah tabung ada karet, sehingga kontolnya bisa masuk..
Masing-masing kami sibuk dengan keasikan sendiri.
Aku makin penasaran, kecepatannya makin aku kencangin.. tapi.. kok rasanya agak perih.. sakit.. auch.. tapi enak juga…
" Ah.. Om.. kontolku rasanya lecet nih.. sakit… " keluh ku.
Om Isnan cepat bertindak.. diJangikannya alatnya.. dan dicabutnya dari kontolku.
" Pantasan,.. belom apa-apa loe udah stel ke kecepatan tinggi… makanya loe nggak siap.
Sakit kan.. sini biar Om urutin, biar berkurang sakitnya. "..
Om Isnan langsung menggenggam kontolku,.. diremas-remasnya kontolku,.. batang kontolku dia elus-elus… lembut,.. ach.. gila juga.. kaya'nya aku menikJanginya juga.
Sakitnya sudah hilang, malah sekarang rasa nikJang yang kurasakan.
Om Isnan menghentikan remasannya. Aku kecewa.
" Om… kok berhenti.." kataku..
" Kenapa..? loe suka.. ? ".. tanya Om budi..
" Iya Om.. remasan Om enak,.. kalau Om nggak keberatan,.. elus lagi Om kontolku… "
" Hm.. oke.. sini, katanya..
Kami duduk berhadapan, makin dekat. Ku buka selangkanganku lebar-lebar dihadapannya. Om Isnan mulai menggemgam batang kontolku dengan tangan kanannya.
Mulai meremas-remas, membelai,.. asiknya..
Dimain-mainkannya daerah V terbalik yang terletak tepat di bawah kepala kontol. itu memang tempat yang nikJang untuk di raba.
Aku makin terlena dengan kocokan Om Isnan…kuimbangi gerakan tangan Om Isnan dengan gerakan pinggulku..
Posisi kami makin lama makin merapat.. Om Isnan tiba-tiba menyilangkan kakinya.
Menindih kakiku. Kaki kanannya dibawah paha kiriku, sedang kaki kirinya diatas paha kananku. Dan kontol kami beradu.. kalau tadi dia cuma menggenggam kontolku, kini kontolku dan kontolnya di dalam genggamanya sekaligus..
Akupun pingin ngerasakin. Aku genggam kontol Om Isnan dengan kedua tanganku, mulai ku kocok.. hm… enak juga rasanya.. hangat berada didalam tanganku.
Kami saling kocok-kocokan kontol. Posisi kami betul-betul dekat. Keningku beradu dengan keningnya, hidung kami juga bersentuhan.. kurasakan nafasnya disekitar wajahku.
Entah siapa yang memulai, tiba-tiba saja tanpa sadar bibirku sudah dikulum Om Isnan. Ini pengalaman baru buatku,.. dicium oleh cowok. Tapi nikJang. Hm… hebat juga ciuman Om Isnan.. Dengan ganas, diluJangnya bibirku, aku tak mau kalah,.. kumainkan lidahku didalam mulutnya,.. Serasa mulutku disedotnya. Kemudian Om Isnan melepaskan ciumannya. Tapi gerakannya makin liar, bibirku dijilatinnya, dikulum… hmm.. asik..
Kami saling berangkulang saling meraba, sementara bagian bawah, kontol kami saling bergesekan. NikJangnya.. auh.. ah..
Om Isnan mulai menciumi leherku, dadaku. OH.. putting susuku di mainkannya, dijilatinnya,.. asiknya… biasanya aku yang menjilatin putting susu, sekarang putting susuku yang dijilatnya..
" Oh Dimas.. nikJangnya… kau suka..? ".. tanya Om Isnan dengan desahan napas yang terputus-putus, sudah terbawa nafsu birahi yang tinggi..
" Suka Om.. asik… "..
" Ayo.. cumbui Om lagi.. "…
Aku mulai menjelajahi tubuh Om Isnan.. menjilati dada, putting susunya..
" Dimas.. bangkit Dimas.. Loe duduk di kursi.. ".
Aku turuti perintah Om Isnan..
Om Isnan langsung memelukku.. mendekapku.. aku pun tak mau kalah..
Ku raba tubuh Om Isnan.. kuremas-remas pantatnya yang kenyal, seperti yang kulakukan saat ngentot sama cewek… oh.. asiknya..
Ciuman Om Isnan makin lama makin kebawah..
Dan…
Auch……. Aku melenguh panjang..
Om Isnan jongkok di depanku, dan… kontolku sudah berada di mulutnya..
Di kulum-kulumnya kontolku, batangnya dijilatinnya,… dipompa-pompanya mulutnya di kontolku,.. keluar masuk… hebat…
Om Isnan dengan rakus menyedot-menyedot kontolku,.. mengulumnya sampai ke pangkal kontol. NikJangnya…
" Oh..ah.. Om.. hebat Om.. eunak… belum pernah ada yang ngisap kontolku seenak ini..
Terus Om… lebih kuat sedotnya Om.. ".. lenguhku..
Om budi makin semangat… Buah kontolku yang bulat, dan berbulu lebat juga dikulumnya.
Dimain-mainkannya di dalam mulutnya… Aku mulai menggoyang-goyangkan badanku.. sambil kupegang kepalanya.. auh… ah…. Lagi Om…
Ku buka kakiku lebar-lebar supaya Om Isnan makin leluasa.
Oah… lobang pantatku dia jilatin.. aku mendesar perlahan saat lidahnya menyapu bersih daerah sekitar lobangnya.. dengan kedua tangannya dia sibakkan bulu-bulu yang menutupi lobang pantatku… Lidahnya dengan liar digesek-geseknya..
" Ah.. ".. aku terpekik..
Lobang pantatku di tusuk dengan jari telunjuknya.. perih… tapi aku diam saja.
Melihatku diam.. Om Isnan melanjutkan aksinya.. dia mulai keluar masukkan jarinya dilobangku.. lama-lama asik juga.. aku menikJanginya..
Om Isnan mencabut jarinya.. dan dimasukkannya jarinya kedalam mulutnya.. menjilatin bekas lobangku.. kemudian dia basahkan lagi jarinya dengan ludahnya,.. mulai dia masukan lagi… setelah agak lama, dia jilat lagi.. saat hendak menjilat lagi.. aku tarik tangannya..
Jari telunjuknya langsung aku sambar.. kubersihkan pakai tissue..
Kemudian Om Isnan bangkit,.. berdiri di hadapanku… menyodorkan kontolnya yang gede, sedang berdenyut-denyut di hadapan mukaku.
Aku mengerti apa yang diinginkannya.
Dengan sigap, aku genggam, dan aku jilatin kepala kontolnya,.. kemudian batangnya..
Kulumuri batang kontolnya dengan ludahku… makin basah.. makin nikJang..
Terasa asin kontol Om Isnan, mungkin karna cairan bening yang keluar dari lobang kontolnya. Kumasukkan setengah batangnya kemulutku, ku keluar masukkan..
Om Isnan mendesakku,.. langsung seluruh batang kontolnya masuk kedalam mulutku,..
Aku hampir tersedak.. tapi langsung aku kulum..
Disandarkannya kepalaku di kursi,.. dia mulai mengoyang-goyangkan badannya.. maju mundur dalam mulutku.. asik…
Ah.. auch… enak Dimas… sedot terus……
Dia berhenti…
" Kenapa Om…" tanyaku..
" Om mau keluar nih… " rintihnya..
" Keluar kan saja Om.. aku suka kok ngisapin mani.. enak.. "..
" Okey.. "..
Om Isnan makin mempercepat gerakannya.. dan tiba-tiba..
Crot - crot… tersembur maninya di mulutnya.. asik… hangat.. kental..
Kontolnya kau kocok kuat-kuat.. biar lebih banyak mani yang keluar..
Aku kuras isi kontolnya..
Hampir semua tumpah dimulutku.. tapi sebagian jatuh di perutku,.. banyak…
Om Isnan terus mendesah.. merasakan kenikJangan yang tiada tara..
Dan diapun terkulai lemas disampingku.
Sisa maninya yang berada di dadaku, aku bersihin dengan jariku, aku jilat,
Kuoleskan ke kontolku,.. ..
" Om.. udah pernah ngersain mani..? ".. nih.. coba mani Om sendiri..
Om budi lansung menyambar kontolku yang berlumuran mani.
Dia jilat dengan rakus..
" Oh.. asiknya… Om juga harus merasakan rasa mani kamu.."..
" Boleh Om.. kataku….'
"Dimas… kentotin Om… Om pingin rasain kontol kamu keluar masuk di lobang pantat Om.."..
" Iya Om.. aku juga pingin ngentot lewat pantat.. " sahut ku..
Om Isnan merubah posisi duduknya.. Di buka lebar-lebar selangkangannya.. biar mudah masuk kontol Dimas kedalamnya.
Dimas lansung berdiri dan mengarahkan kontolnya..
" Dimas… masa loe mau langsung ngentot.. pemanasan dulu dong. Om khan belum pernah kena kentot… " kata Om Isnan..
" Oh iya.. lupa… " kata ku.
Aku jongkok di depan Om Isnan… menciumi kontolnya, terus kebawah..
Kontol Om Isnan sudah tegak lagi… padahal baru sebentar tadi mancut..
Di lobang pantatnya, kumain-mainkan lidahku dengan liar… asik banget.. harum.. nggak kalah enaknya dengan lobang pepek.
Ku buka lebar-lebar lobangnya, kutepisi bulu-bulu jembut yang menutupi.
Kuludahi lagi, biar basah dan mudah menyibak jembutnya..
Setelah tampak… lobang merah merekah,.. pasti asik nih kalau di kentot..
Aku mulai memasukkan jari tengahku… sedikit demi sedikit,.. ku keluar masukkan..
Om Isnan bersardar di kursi sambil memperhatikan apa yang sedang kulakkan dengan lobang pantatnya..
" Ah… enak Dimas.. lebih dalam sodokin… " pintanya..
Aku makin kencang menjelajahi lobangsan, sambil ku jilatin, kuludahi …
Om Isnan sepertinya pingin juga… diraihnya jari tanganku dari lobangnya,.. langsung diisapnya…
" Oh.. enak… …."..
Dengan sedikit menunduk, diludahinya lobang pantatnya sendiri..
Makin basah… aku sebarin ludahnya disekitar lobangnya,.. dan mulai aku jilatin lagi..
:" Dimas.. enak nggak ..? " tanya nya..
" Asik Om.. segar… .. "… jawabku
" Masukkan masukan dua jari loe.. biar makin enak..".. pintanya..
Aku memasukkan jari telunjuk dan jari tengah ku bersamaan..
" Ah.. pelan-pelan Dimas.. uah… "…
Di tuntunnya jariku,.. dia sendiri yang mengarahkan jariku ke lobangnya..
Akhirnya.. kelihatan lobangnya makin besar.. makin elasts..
" Om.. kelihatannya sudah bisa tuch buat di kentotin.. " kataku sudah nggak sabaran..
" Okey.. ".. katanya.
Aku bangkit dan mengarahkan kontolku..
" Sini.. Om basahin dulu kontolmu,.. kelihatan kering tuch.. " katanya..
Di kulumnya lagi kontolnya.. aku makin terangsang….
Dilumurinya ludahnya keseluruh batang kontolku..
" Sudah siap untuk mengebor tuch Dimas.. ".. candanya..
Aku tuntun kontolku kebawah.. dan mulai mencari sasaran..
Dapat… lobangnya aku tekan, sempit juga..
Om Isnan menaikkan kedua kakinya ke pundakku… sementara kedua tangannya membuka belahan pantatnya..
Kepala kontolmu mulai masuk.. auk diamin sebentar..
" Terus Dimas.. jangan lama-lama… gua udah nggak tahan nih.. "..
Kudorong lagi… bles.. separuh kontolku sudah berada didalam..
" ah…. Hm….
Walaupun belum semua batang kontolku masuk, aku mulai memaju mundurkannya.. Asik… lobang Om Isnan akhirnya aku yang memerawaninya.
" Auhc… terus Dimas.. lebih cepat.. ah.. enak…… " Om Isnan mulai berteriak..
" Masukin semua batang kamu,.. sampai kepangkalnya Dimas.. .. cepat.. auch.. ah.. "…
Dengan sekali sentakan.. bles…. Langsung amblas kontolku..
Aku diam sebentar.. begitu juga Om Isnan.
" Sorry Om.. terlalu keras ya.. "..
" Ah.. nggak Dimas.. eunak betul.. lagi Dimas.. lebih keras lagi.. "…
Om Isnan langsung memelukku.. mengulum bibirku.. kubalas dengan kuluman yang tak kalah nikJangnya..
Mulailah aku keluar masukkan kontolku….
Ach.. oh… asik Om… ini baru benar-benar ngentot namanya..
Ya… terasa sekali kontolku digesek dalam lobangnya..
Sambil bergoyang,,.. ku ciumin bibir, kemudian leher Om Isnan.
Sampai di Dadanya.. ku jilatin putingnya.. kumain-mainkan dengan lidahnya..
Tanganku pun menggenggam kontolnya,.. kukocokil lagi..
"Oh.. Dimas… ".. Om Isnan cuma bisa mendesar.
Di dekapnya kepalaku… tanganya meraba seluruh tubuhku..
Pantatku dia remas-remas…. Tiba di lobang pantatku,.. terasa jari tangannya berada dalam lobangku.. asik..
" Dimas.. Cabut kontol loe.. ganti posisi.. "..
" Gimana Om.. " tanyaku..
Setelah ku cabut kontolku, aku langsung dididukinya di kursi..
Dia duduk diatasku.. Dinaikinya sedikit pantatnya..
Aku mulai mengerti. Dipegang kontolku.. aku menahan pantatnya..
Kuarahkan lobangnya tepat di atas batang kontolku,.. dan kuturunkan sedikit,.. kepala kontolku sudah masuk kedalam, dan Om Isnan langsung menjatuhkan pantatnya..
" Ah.. " desahku..
Terasa betul gesekan kontolku…
Om Isnan mulai turun naik diatasku.. aku juga bergerak , mendorong ke atas.
Dihujam-hujamkannya kontolku ke liang pantatnya yang padat. Aku merasakan kenikJangan yang terangat sangat. Ia berhasil memberiku kenikJangan hingga tak beberapa ..
" Om.. aku udah mo keluar nih.. ", kataku..
" Okey… ".. dia makin mempercepat gerakan pantatnya..
Kemudian Om Isnan bangkit dan menyambar kontolku.
Dikocok-kocoknya bantang kontolku dengan cepat… dan..
Crot.. crot.. keluar maniku,.. mengenai sedikit wajahnya..
Dia membuka mulutnya lebar-lebar.. menampung semburan kontolku..
Aku tak ingin semua maniku dinikJangi oleh Om Isnan..
Ku arahkan kontolku yang masih dikocoknya dengan cepat dan kusemburkan maniku ke tubuhnya.. oh.. asiknya…
Setelah selesai.. auk langsung peluk Om Isnan… dan menikJangi sisa maniku.
Om Isnan sedikit nakal.. diolesinya maniku ke kontolnya ..
Ya.. terpaksa aku jilatin juga kontolnya..
" Dimas.. aku pingin juga ngentotin kamu.. Kamu mau khan..? " pintanya..
" Boleh Om.. kataku.."…
Om Isnan melakukan seperti yang aku lakukan padanya tadi..
Setelah pemanasan.. sedikit demi sedikit, kontolnya mulai dipasangin kondom trus dimasukan ke lobangku..
Mulai keluar masuk dengan cepat..
Tapi tiba-tiba Om Isnan berhenti..
" Gue baru ingat..".. kata Om Isnan..
" Apa Om.." tanya ku penasaran..
" Si Ujang kita ajak saja.., lebih ramai khan lebih asik.. ".. saran Om Isnan..
" Boleh Om.. pasti asik.. kita kentotin si Ujang sampe lemas.. he he he.. " kataku..
Tanpa melepaskan kontolnya dari pantatku.. Om Isnan berteriak..
" Jang.. Ujang… " teriak Om Isnan..
" Jang.. cepatan kemari.. ". ulang Om Isnan..
Dari kamar belakang Ujang tergopoh-gopoh berlari ketempat kami..
Ujang kelihatannya baru saja bangun tidur,.. dia cuma pakai sarung doang..
Sampai di dekat kami.. dia terkejut… tapi dia pura-pura cuek..
" Ada perlu apa Den..".. katanya sambil malu malu melihat kami berdua.
" Den Isnan sama Den Dimas sedang….sedangg apa? "..
" Ya… kami sedang ngentot nih.. ".. sambungku..
" Asik Nih Jang..'.. sela Om Isnan..
Om Isnan mencabut kontolnya, lalu membuka kondom yang membukus kontolnya dan duduk disampingku.
" Sini Jang… isap kontolku.. ".. katanya..
Ujang bergedik..
" Maaf Den.. saya takut,… nggak pernah .."..
" Nggak apa-apa Jang,.. asik nih.. ".. kataku..
Aku langsung mengisap kontol Om Isnan… kulihatkan ke Ujang gayaku waktu mengisap, ku mainkan lidahku dikepala kontolnya, lalu ke batangnya… kemudian kumasukkan semua batang kontolnya kedalam mulutku..
"Asik nih Jang.,.. ayo kemari.. ".. tawarku..
Akhirnya Ujang maju juga,..
Dia jongkok di depan Om Isnan.. tapi cuma diam.
" Ayo Jang.. Nunggu apalagi?? Isapin tuch. ".. kataku..
" Saya nggak tau Den caranya.."..
" Okey.. ikutin instruksi aku.. ".. kataku..
" Pertama… genggam kontolnya,.. sudah.. "..
Ujang mulai menggenggam kontol Om Isnan..
Om Isnan tersenyum melihat apa yang aku dan Ujang perbuat. " setelah itu cium kepala kontolnya,.. jilatin… basahin sama ludah loe.. kemudian jilatin juga batangnya..
Ujang mulai menjilat-jilatin batang kontol Om Isnan.
Mula-mula agak kaku,.. tapi.. lama-lama Ujang mulai terbiasa dan menikJanginya..
Dan… kontol Om Isnan yang gedu sudah ditelannya semua kedalam mulutnya..
Aku mememluk Om Isnan dan mencium bibirnya..
Om Isnan membalas memelukkan dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya dibelakang kepala Ujang sambil di dorong-dorong ke dalam kontolnya..
Aku bangkik dan kupeluk Ujang yang sedang nungging dari belakang.
Aku ikut juga mengisapin kontol Om Isnan..
Kalau Ujang mengisap bantangnya, aku kulum buah pelirnya. Begitu juga, bergantian..
Aku juga meraba tubuh Ujang dan kumasukkan tanganku ke colornya.. wow.. tak tanggung besarnya kontol Ujang, betul-betul sudah tegang dan berdenyut-denyut.
Segera kulepaskan colornya. Dengan sedikit jongkok aku mulai emut-emut kontol Ujang. Ujang Keasikan..
Puas mengisapin kontol Ujang, aku naik kebelakangnya.
" Om.. Gue duluan ya ngentotin Ujang, kataku sambil meremas-remas pantatnya..
" Boleh.. abis loe, nanti giliran Om..
Sini Om bantu masukin kontol loe. " katanya..
Lobang Ujang dibuka lebar-lebar oleh Om Isnan.
Aku jilatin dulu lobangnya sambil kubasahin pake air ludahku. Dan Om Isnan menjolok-joloknya pakai jarinya.
Setelah siap, kontolku di pegang Om Isnan dan aku mulai mendorongnya ke depan.. mh…mm.. emm..
Mulai masuk sabagian batang kontolku, dan kukeluar masukkan..
Tiba-tiba.. langsung ke dorong kontolku kuat-kuat hingga masuk seluruhnya kedalam lobang Ujang.
"Auch.. "Ujangd an Om Isnan menjerit tertahan..
"Jang,.. kalau ngisapin jangan pake di gigit segala dong,.. bisa putus kontolku nanti.. ".. kata Om Isnan.
" Sorry Den,.. abis Den Dimas tiba-tiba saja masukin kontolnya ke pantat saya, kan saya jadi kaget…
" Den Dimas.. lagi Den.. enak benar..lebih kuat lagi Den kocokannya.. "..
" Beres tuch Jang.."… kumaju mundurkan kontolku..
Ujang juga tak diam.. dia dorong juga pantatnya maju mundur berlawanan dengan doronganku.
Om Isnan memeluk pantatku dan ikut membantuku mendorong, sehingga kontolku betul-betul tergesek di pantat Ujang..
Tidak berapa lama,
"Dimas.. Gantian dong, giliran aku sekarang.. " kata Om Isnan. Ujang aku suruh berdiri dan duduk di pangkuan Om Isnan dengan posisi membelakangi.
Aku pegang kontol Om Isnan, sementara Om Isnan menahan pantat Ujang,.. setelah pas posisinya,.. bles.s.
Ujang terpekik keenakan..
Dengan liarnya dia memompa-mompakan, turun naik..
Aku berdiri didepan Ujang dan kusodorkan kontolku ke arah Ujang… Ujang langsung mengisapnya.
Om Isnan juga ikut mengisapin kontolku.
Aku sepertinya belum puas ngentot.. aku jongkok , terus aku isapin kontol Ujang,.. dan lobang Om Isnan aku jilatin…. Kubuka lebar-lebar kaki Om Isnan.. dan kuarahkan kontolku ke lobang pantatnya..
" Oh.. Dimas.. Asik… Dimas… ".. kata Om Isnan..
Kini Om budi benar-benar puas, bayangkan saja..
Dia asik ngentotin Ujang yang sedang duduk diatasnya,.. sementara dari depan, aku kentotin dia..
Sambil ngentotin Om Isnan, aku juga ngocokin kontol Ujang.. asik..
" Oh..Aku udah mau keluar nih.. ".. desah Om Isnan..
" Aku juga Om.. ".. kataku..
Ujang bangkit dan aku juga melepaskan kontolku..
Berdua kami kocokin kontol Om Isnan..
Dan.. Croot..crott… tersemburlah..
Berebutan aku dan Ujang menampung tumpahan mani Om Isnan… Setelah habis, sekarang giliranku.
Aku berdiri, sementara Ujang dan Om budi duduk di kursi.. mereka pun melakukan hal yang sama pada kontolku..
Setelah aku dan Om budi keluar..
" Den.. kontol saya masih tegak nih.. boleh nggak saya ngentotin aden-aden.. '.. tanya Ujang..
"Kentotin gua aja Jang.. " sela Om Isnan..
Om budi nungging dengan naik di kursi..
Ujang mulai menyodok kontolnya.
Setelah masuk.. dengan sentakan-sentakan cepat dan kuat dimaju mundurnya kontolnya..
" Hmm. Auch.. rasakan nih kontolku… terus.. ah..
… sepertinya asik di kentot sama Ujang.. aku juga pingin… kini giliranku di kentoti Ujang,..
"auh.. aueh.. enak Jang.. lagi.. "..
Waktu Ujang mau keluar, kami suruh dia tiduran.. diatasnya kami koncokin.. tumpahan maninya kami sebarin disekitar kontol dan perutnya..
Aku dan Om Isnan menjilatinya dengan rakus.. oh.. nikJangnya.. tak terkira..
Setelah permainan pertama usai..
" Den.. kalo mau ngentot lagi, ajak Ujang ya..
Asik juga rupanya ngentot sama cowok.. saya pingin lagi nih.. " kata Ujang..
Aku sekarang bingung… percobaan yang baru saja aku lakukan dengan Om Isnan dan Ujang memang memberiku kenikJangan yang tiada tara.. Malah bisa kukatakan, ngentot sama Ujang dan Om Isnan lebih enak dari pada ngentot sama cewek. Soalnya, kalo ngentot sama cewek, aku yang sibuk menggoyang, mereka kadang cepat lemas, lain halnya dengan Om Isnan dan Ujang,.. goyangan mereka asik.. terasa benar gesekan kontolku dengan lobangnya..
Paling Populer Selama Ini
-
Namaku Suryati, biasa dipanggil Yati. Sejak berkeluarga dan tinggal di Jakarta aku selalu sempatkan pulang mudik menengok orang tua di Semar...
-
Bang Samsul keranjingan membobol duburku. Nyaris setiap hari setelah Mbak Laras pergi, ia mengentotiku. Satu hari ia minta aku mengemut kont...
-
Pagi masih gelap saat kudengar ibu membangunkan aku yang terlelap. Seperti biasa aku hanya mengubah posisi berbaringku menjadi meringkuk. “T...
-
Minggu pagi, jalanan di Kota Malang sangatlah ramai. Banyak pria-wanita, tua-muda semua berjalan kaki ataupun jojing sekedar menghirup ud...
-
Album Sebelumnya
-
“Pak, ini rokoknya”. Aku langsung berlari ke dalam kamar, melemparkan plastik berisi bungkusan barang-barang yang baru aku beli ke atas kas...
-
Ele militar...
-
turkish: big mustache
-
Pagi itu kulihat Oom Pram sedang merapikan tanaman di kebun, dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak beraturan dengan gunting. Kutatap waj...
-
Wah, anaknya om kok kecil banget?
No comments:
Post a Comment