Sore itu hujan turun dengan derasnya dan seperti biasa aku tidak melewatkan hal itu, disamping aku sekali hujan-hujanan, aku juga mengharapkan sekali uang dari para pelanggan-pelanggan yang mau mengojek payungku.
Kebanyakan yang menggunakan jasa ojek payung adalah para orang kantoran. Saat aku sampai di jalan besar keadaan sudah mulai sepi namun hujan masih turun. Pada saat aku sedang duduk di bawah rindangnya pohon dekat biasa aku berdiri menanti para pengguna jasa ojek payung tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara;
" Dik, payungnya diojekin nggak?" tanya si pemuda tadi
" eh..iya Bang ". jawab ku sambil mendongakkan kepala yang memang pada saat itu aku memakai topi.
Aku menelan ludah manakala yang kulihat seorang pria berwajah tampan dengan rambut berpotongan pendek berdiri dihadapan ku yang lebih aku tambah tertarik lagi manakala ku pandangi tubuhnya yang besar dan kekar terbalut kaus yang ketat sehingga menampakkan puting susunya yang menonjol dan dengan perut yang tampak rata terlebih lagi ketika aku memandang bagian bawah perutnya yang terbungkus celana jeans nampak sekali tonjolannya. Aku sempat bergumam dalam hati.
" itu kontol enak sekali ya kalau di sepong ". gumamku dalam hati.
" bagaimana dik, diojekin apa tidak ". tanya sipemuda tadi
" eh..iya..iya diojekin, dimana rumah abang?" tanyaku
" di gang kencana II " jawab si pemuda tadi sambil menggamit bahuku. Tentu saja darahku langsung mengalir dengan derasnya. Apalagi kucium bau keringatnya sangat menusuk hidung dan akupun tak mau melewatkannya.
" kamu tidak sekolah?" tanyanya sambil merangkul bahuku. Aku semakin gugup saja.
" saya..saya sekolah pagi ." jawabku singkat
" oya ..nama saya Pedro, nama kamu siapa?" tanya pedro sambil memegang tangkai payung tadi
" toby..abang orang baru disini ya?" tanyaku sambil memberanikan diri merangkul pinggangnya sementara saat itu pedro tidak memperdulikannya.
" iya..saya baru dua hari tinggal disini ". Jawabnya sambil terus menelusuri jalan. Saat itu juga aku tidak melewatkan kesempatan untuk memperhatikan bagian selangkangannya yang nampak begitu besar. Akupun akhirnya bertanya
" Abang tinggal sendiri atau sudah menikah?" tanyaku lagi.
" Saya belum menikah, tetapi saya sudah bertunangan dengan gadis sekampung dengan saya" jawab pedro
" Pasti tunangan abang cantik?" tanya ku sambil memandangi wajahnya yang ditumbuhi bulu halus sekitar kumis dagu dan jambangnya.
" Bagaimana kamu bisa menyimpulkan itu?" tanyanya sambil mengencangkan pelukan tangannya dibahuku
" Abang berwajah tampan, memiliki tubuh yang sangat ideal, apalagi.." Aku menghentikan pembicaraanku.
" Apalagi apa?" tanyanya sambil tersenyum
" ah..forget it ." jawabku. Akhirnya sampailah kami berdua ketempat yang dituju ternyata rumah dimana tempat pedro tinggal hanya berbeda gang dari rumahku. Setelah pintu dibuka pedropun mempersilahkan aku masuk.
" Dik toby, masuk dulu sambil mengeringkan tubuh, nanti kamu sakit!" jelas sambil masuk ke dalam kamar.
Sementara itu aku duduk diruang tamu yang berwarna putih dan ada beberapa foto yang menghias dinding ruang tamu itu pada saat aku ingin melihat foto yang arahnya berlawanan dengan pintu kamar pedro yang saat itu terbuka, aku melihat dari cermin yang terdapat di sisi foto pedro pantulan pemandangan yang sangat aku nantikan sekali dimana aku melihat pedro sedang membelakangi pintu kamar sedang melepaskan celana jeansnya yang basah hingga akhirnya aku dapat melihat bentuk bokongnya yang menonjol dan indah yang tertembus celana dalam yang nampak basah, sementara bagian atas tubuhnya sudah tak berpakaian lagi.
Ketika aku melihat pedro mengenakan handuk aku cepat-cepat duduk kebali kekursiku. Aku semakin tertarik saja ketika melihat pria ganteng di depanku hanya mengenakan handuk kecil hingga dadanya yang bidang dan perut yang atletis apalagi bagian pahanya yang terlihat kekar ditumbuhi bulu-bulu yang lebat.
" toby, aku mandi dulu ya, oya kalau mau minum ambil sendiri ." sapanya sambil masuk ke kamar mandi. Kesempatan itu tidak aku sia-siakan aku langsung mengintip dari lobang kunci hingga pemandangan yang aku harapkan dari tadi terjadi. Aku melihat pedro sudah melepaskan celana dalamnya hingga terlihat batang kontol yang masih dalam keadaan lemas dengan ditumbuhi bulu jembut yang lebat tumbuh dibagian pangkal batang kontol milik pedro. Batang kontol itu memiki panjang 14 cm dan berdiameter 4 cm mirip sekali dengan kemaluan kuda. Aku melihat kemaluan itu mulai dibasuh dengan sabun sehingga membuat kontol itu sedikit menegang. Dan ketika aku mengetahui kalau dia sudah selesai mandi aku cepat-cepat duduk kembali duduk di kursi sambil pura-pura sibuk membaca majalah.
" kamu sudah bikin minum toby?" tanyanya sambil melemparkan celana dalam yang telah basah tadi ke dalam ember kosong yang berada di samping pintu
" belum bang, nanti saja ." kataku sambil memandangi kebagian tubuh yang terbungkus handuk dan nampak sekali tonjolannya. Sesaat kemudian pedro masuk kedalam kamar sementara perasaan aku ingin sekali lagi melihat pemandangan yang indah tadi. Namun saat aku gelisah, surya memanggil aku, akupun bergegas masuk kedalam kamar betapa terkejutnya aku melihat pedro hanya memakai underwear berwarna putih dan tipis dan mirip bikini sehingga seakan batang kontolnya ingin segera keluar dari sarangnya.
" Toby masuklah ." pinta pedro sambil memberi isyarat kepadaku
" ada apa bang?' tanyaku sambil berjalan mendekati pedro. Pedro saat itu langsung duduk dipinggir ranjang.
" kamu bisa mijitin saya?" kata pedro sambil tersenyum
" bisa Bang ." jawabku dengan cepat
" oke kamu bisa ambil lotion yang ada di meja kecil itu toby ." katanya sambil mengarahkan tangannya kearah meja yang berada disudut ruangan. Setelah itu pedro langsung mengambil posisi tengkurap sehingga bagian bokongnya nampak semok sekali (seksi montok). Semula aku memijiti bagian betisnya hingga naik kebagian pahanya yang dipenuhi bulu-bulu lebat hingga sampailah tanganku pada bagian dua buah bongkahan daging yang menggairahkan dengan nada berbisik akupun berkata;
"bang maaf, saya buka celananya sedikit ya!' kata ku
" silahkan toby, kamu pandai sekali memijit ." katanya seakan puas dengan apa yang diperbuat olehku. Sambil sibuk meremas-remas bokongnya akupun melihat kearah lubang pembuangannya yang nampak ditumbuhi bulu-bulu lebat dan masih rapat.
Setelah aku meremas-remas dua buah gundukan daging yang menggairahkan itu, akupun langsung duduk diatas kedua bongkahan daging itu sambil memijiti bahu hingga kepinggangnya begitu berulang-ulang sehingga otomatis bokongnya tertekan dan tergesek-gesek ranjang maju mundur. Setelah selesai akupun memintanya membalikkan tubuhnya. Betapa terkejutnya aku melihat batang kontolnya sudah tegang seratus persen hingga nampak ngin segera keluar dari sangkarnya.
" kontol abang ngaceng tuh ." kataku sambil menunjuk kearah barang yang mirip kemaluan kuda itu
" kamu sih, jadinya begini." Katanya sambil memejamkan mata hingga sesaat kemudian dia pun berkata" berapa biasanya kamu mendapat upah ngojek payung dan memijiti toby?" tanyanya sambil mengambil dompet yang berada dimeja samping ranjang pedro
" bagaimana kalau bayarnya tidak pakai uang?" tanyaku sambil memandangi kontol yang besar itu
" lalu bayar dengan apa, dengan ini?" kata pedro sambil duduk di sisi ranjang dan meremas batang kontolnya.
" iya ..dengan itu saya senang sekali ." jawabku sambil terus memandangi tonjolan yang berada diantara pahanya.
" terus apa yang kamu tunggu, silahkan tapi jangan digigit ya ." candanya sambil menopang tubuhnya dengan kedua tangan. Dengan segera aku berjalan dan mengambil posisi bersimpuh diantara selangkangannya. Tanpa membuang-buang waktu aku langsung memulai jurusku dengan menjilati bagian kedua pahanya secara bergantian sesekali kugigit-gigit lembut hingga membuat pedro memejamkan mata sambil melenguh keasikan.
" ss..nikmat sekali toby, kamu pandai sekali ." katanya sambil mendongakkan kepala kelangit-langit kamarnya.
Aku terus beraksi hingga bibirku sampai pada benda menonjol yang masih terbungkus celana dalam. Sesekali aku menggigit mesra sampai aku mengelus-elusnya dengan menekan bibirku. Sementara pedro semakin mendesis merasakan kenikmatan tiada tara. Merasa belum puas aku akhirnya melepaskan celana dalamnya sehingga batang kontol yang super panjang dan super besar itu melesat keluar, aku mencengkram kontol itu sambil mengocoknya sementara bibir ku terus menghisap bagian kepalanya yang besar. Hingga membuat pedro berbisik;
" toby aku suka kamu sayang lakukan terus ..ah..nikmat sekali ." kata pedro sambil menekan kepalaku hingga batang kontol itu masuk kedalam mulutku walau tidak semuanya karena terlalu panjang. Mulutkupun semakin penuh karena kontol yang besar itu membuat sesak terasa dimulutku. Akupun terus melakukannya sampai aku melihat tubuhnya menegang dengan diselingi bisikan pedro
" toby ..aku mau keluar sayang ah.." kata pedro sambil memejamkan matanya hingga akhirnya " crot..crot..crot " air mani itu mengalir ditenggorokanku dan terasa sangat nikmat sekali bersamaan itu aku langsung mengeluarkan benda pusaka milik pedro itu sambil menjilati bagian kepalanya yang masih mengeluarkan sisa-sisa air mani. Setelah itu pedro langsung membaringkan tubuhnya diatas ranjang sambil mengatur nafasnya.
Setelah itu aku langsung naik keatas ranjang dan mengarahkan batang kontolku yang berukuran sedang kearah perutnya sambil terus mengocok batang kontolku hingga akhirnya memuntahkan lahar yang membasahi bagian dada dan perut pedro. Akupun langsung mengusap air mani yang membasahi tubuh pedro tadi dengan jari telunjukku dan memasukkannya ke mulut pedro. Pedro rupanya ingin menikmatinya dengan menelan air mani yang membasahi tubuhnya tadi sampai tak tersisa hingga beberapa waktu aku dan dia beristirahat sambil bercakap-cakap;
" kamu pandai sekali toby, apa kamu sudah terbiasa ." katanya sambil mengusap-usap rambut kepalaku yang saat itu kusandarkan diatas dadanya
" kalau melihat cowok telanjang sering bang, tapi yang namanya nikmatin kontol sebenarnya belum pernah, abang sendiri bagaimana?" aku balik bertanya
" kalau aku belum pernah sama sekali toby, jadi ini adalah pengalaman pertamaku ." jawabnya sambil menarik tubuh ku hingga sejajar kepadanya dan langsung dengan penuh nafsu pedro melumat bibirku sambil tangannya meremas dan melinting puting susuku, aku tambah bernafsu hingga aku kembali meremas dan mengocok batang kontol miliknya, kejadian itu berlangsung beberapa saat hingga pedro menghentikan lumatannya dan memintaku untuk turun dari ranjang, akupun mengikuti instruksinya.
Rupanya pedro pun duduk disisi ranjang seperti sebelumnya hingga akhirnya ia meminta aku naik keatas tubuhnya dan saling berhadapan. Pada saat aku sedang asik melumat bibir pedro aku merasakan bahwa batang kontol pedro telah stand by berada tepat di lubang pembuanganku. Aku langsung menekan tubuhku hingga batang kontol tadi melesat masuk kedalam lubang pembuanganku. Aku bergerak naik turun secara berlahan hingga membuat pedro kembali berdesis merasakan kenikmatan " toby..ya..lakukan terus sayang, oh..nikmat sekali." Katanya sambil terus memejamkan mata sesekali melumat puting susuku.
Aku terus melakukan adegan turun naik hingga aku mempercepat gerakkanku yang otomatis membuat batang kontol ku bergesekan dengan perutnya yang atletis setelah beberapa saat kemudian aku mendengar pedro meleguh sambil mencengkram bongkahan pantatku sambil berkata " ahh..aku..mau keluar sayang ." kata pedro dan setelah itu air manipun memuncrat kedalam lubang duburku lebih banyak pada saat aku mengisapnya tadi " crott..crot..crot..crot." dan setelah itu akupun memuntahkan air maniku hingga membasahi tubuh kami berdua. Setelah itu aku pun minta izin untuk pulang karena waktu sudah larut malam.
Pedro mengijinkan aku pulang setelah bibirku kembali dilumatnya. Kejadian itu berulang terus hingga pada waktunya pedro menikah dengan calon istri pilihannya yang berada di desa. Sebelum ia pulang kami berdua merayakan pesta perpisahan berdua sambil mengulangi perbuatan seperti yang sudah-sudah. Setelah perpisahan itu sampai sekarang berjalan dua tahun aku tidak pernah mengetahui keadaannya. Tetapi aku terus berdoa semoga perkawinannya langgeng meskipun terasa perih didalam dadaku ini.
Tamat
Paling Populer Selama Ini
-
Pagi masih gelap saat kudengar ibu membangunkan aku yang terlelap. Seperti biasa aku hanya mengubah posisi berbaringku menjadi meringkuk. “T...
-
Namaku Suryati, biasa dipanggil Yati. Sejak berkeluarga dan tinggal di Jakarta aku selalu sempatkan pulang mudik menengok orang tua di Semar...
-
. Album Berikutnya
-
Sebagai penghuni baru di Kota ini, sore itu aku memutuskan untuk jalan-jalan di salah satu mall terkenal di daerah selatan Jakarta. Aku ingi...
-
---------- 1. Mature Gay Daddy - Oldermen Lihat Cuplikan Size: 44,11 MiB Duration: 00:11:20 Type: avi Video: 400x300 http://b93d...
-
Album Sebelumnya
-
Cerita lainnya tanpa gambar tapi tak kalah seru, klik aja ini
-
Untuk menghabiskan anggaran tahunan, perusahaan kami berniat membeli beberapa peralatan kantor berupa komputer dan beberapa perlengkapan lai...
-
(by: haus_lelaki@yahoo.com) Tugas kantor selesai. 10 hari di Biak jenuh juga. Masalahnya tidak mudah menemukan pasangan sesama lelaki unt...
-
(by: rustyryans@gmail.com) Siang itu memang terasa sangat membosankan,setelah hampir 2 minggu menghabiskan waktu liburan akhir semester ta...
No comments:
Post a Comment