6/02/2011

Room Service [cerita dari Om-om]


Minggu pagi, jalanan di Kota Malang sangatlah ramai. Banyak pria-wanita, tua-muda semua berjalan kaki ataupun jojing sekedar menghirup udara segar di pagi hari. Nampak sekali dari jendela kamar hotelku, kerumunan orang di depan alun-alun Tugu depan Balaikota Malang.

Akupun yang pagi ini terbangun lebih pagi dari biasanya, berniat jalan jalan pagi juga.
Namun ketika aku baru mau memakai celana pendek olahraga dan sepatuku, aku intip di jendela hotelku, ternyata hujan gerimis turun. Aku tidak jadi jogging di luar, tapi hanya lari di tempat sekitar 30 menit di dalam kamar hotel. Aku juga baru saja push up dan sit up masing-masing 500 kali serta melatih jurus-jurus karate. Sebenarnya aku juga bisa latihan beban di fitness center hotel, tapi tentu saja aku tidak bisa berpakaian minim seperti saat ini. Aku sekarang nyaris telanjang bulat seperti di kamar hotel.

Dengan gerakan intens seperti itu, tubuhku jadi bercucuran keringat.Sekali-sekali aku melirik ke cermin.Dengan tubuh yang basah dan berkilat oleh keringat itu lekukan otot-otot di tubuhku jadi tampak makin nyata. Aku bangga dengan tubuhku yang ketat dan atletis itu.

Meskipun tubuhku bercucuran keringat Aku tidak mencium bau keringat atau bau ketiak, karena aku rajin menjaga kebersihan diriku dengan memakai medicated powder anti-bau buatan luar negeri. Aku memang tidak tahan bau yang tak sedap. Oleh karean itu walaupun aku cowok, tapi aku tak suka pada cowok yang bau ketek meskipun dia ganteng.

Sambil memperhatikan tubuhku sendiri,aku juga sekali-sekali mengangkat kedua lenganku keatas untuk melihat kedua belah ketiak-ku. Aku lebih menyukai ketiakku bersih dari bulu ketek. Oleh sebab itu aku rajin mencabuti bulu ketek dan juga merapikan pertumbuhan jembut,agar kalau aku telanjang bulat tetap enak dilihat.

Sebagai seorang pengusaha muda dengan bisnis yang berkembang. Sebetulnya aku sudah memiliki segalanya : wajah yang tampan, tubuh yang atletis ketat berotot,kontol yang besar dan disunat ketat,otak yang cerdas, gerakan yang terampil, dan banyak lagi lainnya. Rumah, perabotan mewah, mobil, kartu kredit Kekuranganku hanya satu, aku belum memiliki istri, bahkan pacar wanita sekalipun.

Sebagai pria yang menginjak usia dewasa, sebenarnya libidoku sedang dalam kondisi puncak dan sedang hot-hot-nya. Tak heran jika aku memerlukan penyaluran dan pelampiasan nafsu sex-ku. Namun, aku tidak pernah punya keberanian untuk mencoba ataupun melakukan hubungan seks dengan wanita panggilan sekalipun. Selama ini, hanya kusalurkan dengan beronani sambil melihat video porno. Bahkan cerita hot di situs-situs, bisa menjadi penghantarku mencapai puncak libidoku.

Saat ini, aku memang sedang menginap di hotel bintang 5 di kota dingin Malang ini. Tapi sebenarnya, aku sedang tidak ada urusan apapun di kota pelajar ini. Aku ke Malang hanya untuk relax dan menenangkan pikiran.

Ketika aku sedang melakukan pendinginan di kamar hotel itu tiba-tiba bel di pintu berbunyi dan : “Room service”. Terdengar suara bell boy di depan pintu. Semalam sebelumnya aku memang pesan agar makan pagi diantar ke kamar. Ini pasti room boy atau bell boy yang mau mengantar sarapan.

Aku mengambil salah satu dari tiga botol minyak wangiku yang ada di meja dan aku menyemprotkan sebanyak-banyaknya ke tubuhku. Sehingga seakan-akan aku baru mandi minyak wangi.Mau tidak mau kamar itu jadi semerbak bau parfum begitu juga tubuhku jadi harum sekali.Tanpa mencoba menutupi tubuhku yang hanya mengenakan celana pendek amat minim dengan pola maximum exposure yang memperlihatkan bagian tubuh sebanyak-banyaknya. Selain itu aku juga dalam keadaan bercucuran keringat, lalu pintu kamar hotel aku buka.

Melihat aku hanya bercelana dalam, nyaris telanjang, room boy yang berwajah ganteng itu tanpa ragu masuk ke kamar. Mungkin juga dia sudah terbiasa menghadapi tamu hotel yang nyaris telanjang bulat.
“Permisi, Pak.” katanya,dia membawa nampan yang berisi makan pagi.
“Ditaruh di atas meja saja”, kataku.
“Baik,Pak” jawabnya.

Seperti umumnya para room boy dan satpam dihotel bintang lima itu, room boy ini juga ganteng. Tubuhnya tinggi, ramping tetapi dia berdada bidang dan bentuk tubuhnya atletis. Tampak dia berusaha untuk bersikap tidak memperhatikan tubuhku yang nyaris telanjang bulat itu.

Aku sengaja memilih hotel bintang lima itu untuk tempat menginap karena memang disitu kuketahui banyak room boy dan security officer yang ganteng dan bertubuh kekar.

Aku lirik papan namanya: Jeffry. tertegun melihat kegantengan Jeffry dan juga tubuhnya yang atletis. Lalu aku tersenyum kepada Jeffry, dia tampak salah tingkah - tapi dia membalas dengan senyuman.Aku minta receipt bill untuk aku tanda tangani. Dia menyerahkan dengan sopan di atas nampan kecil tempat bill, beserta ball pointnya. Sebetulnya breakfast included dalam tarif hotel itu, tapi aku memesan makanan lain, karena itu aku harus membayar dan juga memberi tip kepada room boy.

Selesai kutanda tangani, aku berniat menyerahkan bill itu pada Jeffry. Tapi entah sengaja atau tidak, tangan Jeffry menyentuh daerah selangkanganku, dengan sedikit meremas. Aku yang agak kaget karena gerakan itu, hanya terdiam. Namun darah di otakku berdesai dan mengalir sejenak. Entah karena apa, tiba-tiba aliran darah itu mengalir ke batang kontolku dan mulai perlahan tegang.

Jeffry tersenyum, dan kulirik sedikit mengedipkan mata. Aku bingung dengan makna kedipan itu. Tiba-tiba dia menawariaku “Bapak kalau misal cape, aku bisa memijit pak”. Aku hanya mengangguk, antara terpana dan kebingungan harus menjawab apa. Namun tiba-tiba, Jeffry memegang tanganku dan memijit perlahan. Aku membiarkan tanganku diremasnya dan menunggu apa yang akan dilakukan room boy cakep ini.

Tiba-tiba Jeffry menarik tanganku. Lalu dengan tubuhku yang penuh peluh dan nyaris telanjang bulat,tetapi harum mewangi bau parfum itu, dipeluk Jeffry. Aku dan Jeffry hampir sama tinggi dan ukuran tubuh kami sepadan. Lalu sekelebat, bibir Jffry telah menyentuh tengkuk leherku. Antara merinding karena geli, ternyata itu membangkitkan rangsangan libidoku yang lama tertahan. Selanjutnya Jeffry bisa leluasa menciumi leherku belakangku. Aku lepaskan tangannya, dan sedikit berteriak: “Pak Jangan….”, tapi dia tak perduli. Mulut dan bibirnya telah menyentuh bulu-bulu kudukku, yang membuat kontolku mengeng penuh. Lalu tangan Jeffry merogoh celana dan selangkanganku. Aku terpekik kaget, namun merasakan hal yang sensasi karena ada nafsu saat diperlakukan sepertui itu.

Meskipun sempat mengatakan “jangan” tapi aku memang tidak melawan. Mungkin sikapku seperti pasrah saja. Karena itu Jeffry makin menggila dan bernafsu. Jeffry lalu mendorongku dan membuatku berbaring ketempat tidur single-bed itu.

Lalu dia mulai melepaskan pakaiannya satu demi satu : rompi hitam dan baju putih seragam, lalu celana luar seragam warna hitam, sampai akhirnya dia hanya mengenakan celana dalam saja.Jeffry tampak amat jantan dengan dia hanya mengenakan celana dalam warna hitam. Kontras dengan warna kulitnya yang putih.
Pelahan dia memelorotkan celana dalamnya ke bawah sampai terlepas di arah kakinya melewati tungkainya yang berbulu halus : Indah., dan terasa amat kelaki-lakian.

Setelah celana dalamnya dilepas maka tampaklah kontol, biji peler dan jembutya. Jeffry sudah telanjang bulat.Kontol Jeffry tampak besar,mulai menegang dengan latar belakang hamparan jembutnya yang lebat, hitam dan tumbuh luas. Jeffry cowok hebat dan lelaki sejati.Tampak amat sangat jantan.Kontolnya juga disunat ketat. Jantan dan indah seperti model gay di situs-situs cabul internet.

Jeffry punya tubuh yang bagus dengan lekukan otot yang indah, kulitya yang putih dan wajahnya yang belia serta tampan itu sangat rupawan. Dan entah apa yang kurasakan, melihat pemandangan tubuh cowok seperti itu, aku juga terangsang. Oh My God. Apakah aku ada ketertarikan terhadap sejenisku? Entahlah. Tapi yang jelas, aku memperhatikan dalam-dalam tubuh Jeffry dalam ketelanjanganya. Apalagi aku melihat bulu keteknya yang hitam, kontras dengan otot lengannya yang putih dan kekar itu. Dan ternyata hal itu semakin meningkatkan nafsu dan libidoku yang emmang jarang terasah ini..

Kontolku makin ngaceng dan terasa agak sakit karena celana dalamku sangat minim dan ketat. Tetapi kemudian kontolku yang menggembung itu terasa bertambah nikmat. Lalu Jeffry dengan lembut menaggalkan celana dalamku juga. Sehingga kontolku makin terasa nikmat dan juga kencang, setelah bebas dari kungkungan celana dalam minim itu,kontolku bisa dengan leluasa mengacung ke atas bagaikan sebuah sangkur yang terhunus. Dan anehnya, aku hanya pasrah saja, menikmati dan menunggu hal apa yang akan dilakukan Jeffry.

Lalu Jeffry terbaring terlentang, kedua tangannya di samping badannya,kontolnya yang mengacung itu seperti terjatuh di arah jembutnya. Lalu Jeffry meraih kontolku dan dimain-mainkan. Antara geli dan nikmat, kurasakan. Dia elus elus bagian bawah kepala kontolku yang bekas tempat frenulum yang tampak sudah dipotong waktu aku disunat dulu. Kontolku digosok-gosok ama Jeffry dan lobang kencingku yang basah oleh precum]itu juga diraba-raba dengan telapak tangannya. Aku menggelinjang, karena merasa nikmat dan perih sekaligus bercampur-baur karena lobang kencingku tentu sensitif. Kuperhatikan telapak tangan Jeffry jadi terasa licin dan lengket oleh mazie kontolku.

Entah karena larut rangsangan ataukah memory adegan video porno yang kutonton. Tanganku pun secara refleks tanpa kukomando bergerak meraba. Dan tak mau sia-sia, aku jelajahkan ke jembut, lalu kedua puting susunya aku main-main-kan, aku pelintir dan aku tekan-tekan. Nikmat sekali. Lobang pantatnya juga aku sodok-sodok dengan jari telunjukku. Lalu jemariku juga mengobok-ngobok kedua belah ketiaknya yang berambut dan terasa basah oleh keringat.

Jeffry menggeliat, dia tersenyum. “Pak, tolong pegangkan dan kocok kocok kontolku” Jeffry memohon. Bagai kerbau yang dicucuk hidungnya, entah kenapa aku menuruti permintaan itu. Akupun mengarahkan tanganku ke kontol dia.

Aku makin gemas dan kontol Jeffry Si Room Boy itu lalu aku kocok-kocok. Jeffry seperti menggumam: Hhhh Hhhh Hhhh, MMMPH MMMPH MMMPH. Mungkin dia merasa amat nikmat juga.

Tiba-tiba : CROOOOOOOOOT.CROOOOOOOOOT.CROOOOOOOT. CROOOOOOOOT.CROOOOOOOT.CROOOOOOOT.CROOOOOOOT., pejuh Jeffry muncrat. Banyak sekali seakan tak akan pernah berhenti. Pejuhnya tercecer di perut dan jembutnya….Aku terkaget. Mengapa hanya dengan gerakan seperti itu, dia ejakulasi. Rasa penasaranku semakin bertambah. Ataukah memang Jeffry begitu terangsangnya denganku?? Entahlah.

Melihat Jefry memancarkan pejuh, aku jadi merasa berhak juga mendapat kenikmatan. Aku sungguh ingin libidoku tersalurkan. Tiba-tiba Jeffry berbisik: “Kalau Bapak kepengen juga, silahkan sodomi saya”.

Antara sadar dan tidak, aku menelan kata-kata sodomi sebagai tekhnik seks yang sering aku tonton di video porno biseks yang three some dengan masing-masing cowoknya saling menyodomi. Antara rasa penasaran ingin tau rasanya menyodomi, dan ingin melepaskan libidoku yang lama tertahan. Akhirnya aku berbuat di luar kendaliku. Entah meniru adegan di dalam video porno pula. Lalu aku berdiri dan dalam keadaan Jefrry masih berbaring terlentang dan nanar sehabis mengeluarkan pejuh, aku angkat kedua tungkainya dan aku lebarkan sehingga aku menampak lobang pantatnya. Lalu aku sodokkan kontolku yang sudah kencang,tegang,dan merah ungu berkilat-kilat kepalanya itu kedalam lobang pantat Jeffry.

Tanpa ampun aku sodokkan kontolku ke lobang pantat Jefrry. Jeffry seperti kaget mengejang, aku jadi makin tambah bernafsu dan aku hajarkan kontolku semakin jauh ke dalam lobang pantatnya, sehingga Jeffry tampak merintih bercampur menikmati:Aagh. Aagh. Terkaget-kaget setiap kali kontolku aku sodokkan ke lobang pantatnya yang sempit itu.Tapi aku tak peduli. Aku maju mundur-kan kontolku sambil terus merojok boolnya sampai akhirnya aku merasa sudah akan mencapai puncak syahwat.

Kontol Jeffry yang belum sepenuhnya layu itu tampak mengeras lagi dan kepala kontolnya mulai berkilat, sedangkan lobang kencingnya seakan menganga seperti mulut ikan. Mungkin juga dia terangsang lagi dan merasa nikmat karena kontol-ku merojok kelenjar prostatnya. Dengan tanganku, kontol Jeffry aku elus-elus dan aku kocok-kocok lagi. Jeffry menggeliat, kedua puting susunya tampak tegang melenting. Hal ini menunjukkan bahwa nafsu Jeffry sudah bangkit lagi. Jeffry melenguh lagi seperti kerbau : MMMMPH MMMMPH MMMMMPH.

Aku terus mengocok kontol Jeffry dengan intens dan Jeffry menggeliat serta menggelinjang, pasti dia merasa teramat nikmat.

Tetapi aku tidak bisa menahan desakan pejuh di ujung lobang kencingku lagi, dan akhirnya : CROOOOOOT. CROOOOOT.CROOOOT..Pejuh aku keluarkan di belahan pantat Jeffry……..
Sambil memuncratkan pejuhku, aku tidak henti-hentinya mengocok kontol Jeffry dan beberapa detik setelah pejuhku muncrat, pejuh Jeffry juga muncrat untuk kedua kalinya : CROOOOOOOOOOOOOOT. CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT. CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT. CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT. CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT.

Pejuh Jeffry berceceran di dada, perut dan juga jembutnya. Woww..dia bisa ejakulasi dalam waktu jeda tidak lama??

Selesai melepaskan pejuh,aku berbaring disamping Jeffry sambil telanjang bulat.
Lalu aku masuk kamar mandi untuk mandi junub dan membersihkan badan.Waktu aku keluar kamar mandi, Jeffry sudah berlalu. Jeffry sempat merapikan tempat tidur yang berantakan akibat jadi tempat main cabul tadi.

Rupanya Jeffry membersihkan pejuhnya yang tadi berceceran di badannya dengan tissue. Di tempat sampah yang sebelumnya kosong,aku lihat tumpukan kertas tissue yang tampak basah dan penuh dengan lelehan pejuh.

2 comments:

Paling Populer Selama Ini